Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengundian Nomor Urut, dari Salam Dua Jari hingga Gagalnya Demokrat Dapat Angka 9

Kompas.com - 19/02/2018, 08:34 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 14 partai peserta Pemilu 2019 telah mengikuti pengundian nomor urut yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2018).

Penetapan nomor urut peserta Pemilu 2019 juga menjadi awal dimulainya "genderang perang" jelang pesta demokrasi lima tahunan. 

Pengundian nomor urut partai peserta Pemilu 2019 dihadiri hampir semua ketua umum parpol, di antaranya Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang.

Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Tommy Soeharto (ketiga dari kiri) menunjukkan nomor urut 7 saat Pengambilan Nomor Urut Partai Politik untuk Pemilu 2019 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (18/2/2018). Empatbelas partai politik (parpol) nasional dan empat partai politik lokal Aceh lolos verifikasi faktual untuk mengikuti Pemilu 2019.KRISTIANTO PURNOMO Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Tommy Soeharto (ketiga dari kiri) menunjukkan nomor urut 7 saat Pengambilan Nomor Urut Partai Politik untuk Pemilu 2019 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (18/2/2018). Empatbelas partai politik (parpol) nasional dan empat partai politik lokal Aceh lolos verifikasi faktual untuk mengikuti Pemilu 2019.
Hanya dua ketua umum yang tak hadir, yaitu Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.

Baca juga: Absen di KPU, SBY Percayakan Pengambilan Nomor Demokrat kepada AHY dan Ibas

SBY diwakili putra sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Komandan Tugas Satuan Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu 2019 Partai Demokrat. 

Putra presiden kedua RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, juga hadir sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya. 

Banyak momen menarik muncul dari acara ini. 

Salam dua jari

Salah satu momen menarik adalah saat Partai Gerindra mendapatkan nomor urut 2.

Ketika mengetahui mendapatkan nomor urut 2, para kader Gerindra langsung mengacungkan dua jari sembari berteriak "salam dua jari".

Baca juga: Dulu Dipakai Jokowi-JK, Kini Salam Dua Jari Diteriakkan Gerindra

"Salam dua jari, salam dua jari, salam dua jari," teriak kader Gerindra yang hadir di ruang sidang utama KPU.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga dari kiri) menunjukkan nomor urut 2 saat Pengambilan Nomor Urut Partai Politik untuk Pemilu 2019 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (18/2/2018). Empatbelas partai politik (parpol) nasional dan empat partai politik lokal Aceh lolos verifikasi faktual untuk mengikuti Pemilu 2019.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga dari kiri) menunjukkan nomor urut 2 saat Pengambilan Nomor Urut Partai Politik untuk Pemilu 2019 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (18/2/2018). Empatbelas partai politik (parpol) nasional dan empat partai politik lokal Aceh lolos verifikasi faktual untuk mengikuti Pemilu 2019.

Pada Pilpres 2014, "salam dua jari" menjadi milik Joko Widodo-Jusuf Kalla yang selalu didengungkan saat kampanye. 

Demokrat gagal dapat nomor 9

Sementara itu, Partai Demokrat gagal memperoleh nomor urut 9. Nomor ini menjadi incaran Demokrat.

Saat pengundian, nomor urut 9 menjadi milik Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Demokrat mendapat nomor urut 14.

Baca juga: Dapat Nomor 9, Perindo Rebut Angka Incaran Partai Demokrat

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com