Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Penyerang Gereja Santa Lidwina Terindikasi Kena Paham Radikal

Kompas.com - 12/02/2018, 14:51 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, Densus 88 Antiteror dan intelijen Polri tengah mendalami latar belakang Suliono, pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta.

Dari hasil pendalaman sementara, Suliono pernah berada di kantong-kantong teroris, seperti Sulawesi Tengah, Poso, dan Magelang.

"Ada indikasi kuat yang bersangkutan ini kena paham radikal yang prokekerasan," ujar Tito di kompleks Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2018).

(Baca juga : Penyerang Gereja Santa Lidwina Sering Berpindah Tempat Tinggal)

Tito mengatakan, Suliono pernah membuat paspor untuk berangkat ke Suriah. Namun, ia tidak berhasil berangkat ke sana.

Akhirnya, Suliono melakukan aksi di Indonesia untuk menyerang kelompok tertentu.

"Oleh karena itu, kita lihat yang bersangkutan sangat mendekati bahwa dia sosok yang radikal," kata Tito.

Namun, hingga saat ini belum diketahui apakah Suliono merupakan lonewolf atau bekerja sendiri dalam aksinya tersebut.

(Baca juga : Umat Gereja Santa Lidwina Bedog Bersih-bersih Dibantu Warga Muslim)

Saat ini, pihak intelijen tengah mengembangkan perkara ini dan mengajak intelijen TNI untuk membantu.

Polri, kata Tito, enggan terlalu dini berspekulasi mengenai motif pelaku menyerang jemaat Gereja Santa Lidwina.

"Yang jelas, sekali lagi, insya Allah kita bisa atasi dengan baik dan bisa ditangani dengan sesuai fakta yang ada," kata Tito.

Tito meminta masyarakat untuk tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasa. Polri menjamin keamanan masyarakat dan berupaya kejadian serupa tak terulang.

(Baca juga : Sultan HB X Jenguk Korban Pembacokan di Gereja Santa Lidwina)

Ia memerintahkan jajaran kepolisian untuk memperkuat pengamanan tempat ibadah.

"Jangan mau juga isu ini dimanfaatkan untuk mengadu domba antarelemen masyarakat kita," kata Tito.
Suliono melakukan penyerangan dengan senjata tajam saat ibadah misa di Gereja Santa Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/02/2018) pagi.

Akibatnya, tiga umat, satu orang romo, dan seorang polisi mengalami luka akibat sabetan pedang.

Polisi kesulitan menangkap pelaku karena ia terus melawan. Akhirnya, Suliono berhasil dilumpuhkan setelah petugas menembakkan dua peluru ke kakinya.

Kompas TV Pasca-diserang oleh seorang pria bersenjata tajam Minggu (11/2) pagi, Senin (12/2) ini Gereja St Lidwina telah dibuka dan dibersihkan oleh umat setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com