Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Tiga Songket Sumatera Barat, Jokowi Rogoh Kocek Rp 1.050.000

Kompas.com - 08/02/2018, 13:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

SAWAHLUNTO, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Nyonya Iriana mampir ke salah satu toko kain songket dalam perjalanannya dari Kabupaten Dharmasraya ke Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Kamis (8/2/2018), 

Pukul 10.45, mobil kepresidenan Indonesia-1 berhenti di tepi jalan, tepatnya di depan toko Arena Songket INJ Silungkang.

Presiden dan Ibu Negara turun dari mobil kemudian disambut pemilik toko. Istri pemilik toko Arena Songket mengalungkan syal berwarna merah ke Ibu Negara sebagai tanda selamat datang.

Ia kemudian mengajak Presiden dan Ibu Negara masuk ke dalam toko untuk melihat-lihat.

Baca juga: Hari Kedua di Sumbar, Ini Agenda Jokowi dan Iriana

Dipandu dua pegawainya, pemilik toko mengeluarkan beberapa helai kain songket untuk ditunjukkan kepada Presiden dan Ibu Negara.

Presiden tampak hanya melihat-lihat. Sementara yang meraba kain helai per helai adalah Ibu Negara.

Presiden sempat bertanya, "Ini (kain songket) yang baik?"

Setelah sekitar 10 menit memilih, Ibu Negara akhirnya memutuskan membeli tiga helai kain songket berwarna putih, krem, dan ungu. Setiap kain seharga Rp 350.000.

"Totalnya jadi Rp 1.050.000," ujar salah seorang pegawai.

Baca juga: Kisah Jokowi yang Bermalam di Hotel Bertarif Rp 450.000 Per Malam

Pegawai toko itu menjelaskan, ada tiga jenis kain songket yang dijual di tokonya. Kain paling murah seharga Rp 200.000. Adapun kain songket yang paling mahal harganya Rp 700.000.

"Jadi, yang dibeli Ibu (Iriana) yang kelas menengahlah," katanya.

Setelah mendapatkan songket pilihan, Presiden dan Ibu Negara melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Solok menggunakan mobil kepresidenan Indonesia-1.

Menurut rencana, di Solok, Presiden menghadiri acara pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bansos Pangan Beras Sejahtera.

Kompas TV Presiden Joko Widodo akan mencopot kapolda ataupun pangdam yang tak mampu mencegah kebakaran hutan di wilayahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com