JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso geram dengan para bandar narkoba yang masih berulah meski sudah mendekam di penjara.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (7/2/2018).
"Mereka ini (bandar narkoba) kadang wujudnya manusia tetapi pikirannya, perasaannya, lebih dari binatang," ujarnya.
Salah satu bandar narkoba, Togiman alias Toge alias Tony (60), ada di tempat konferensi pers saat Buwas mengungkapkan kekesalannya. Toge saat ini sudah divonis hukuman mati dua kali oleh pengadilan.
Toge dihadirkan dalam konferensi pers karena diduga menjadi otak jaringan narkotika di Aceh dan Medan yang dibongkar BNN dan Ditjen Bea Cukai Januari 2018 lalu.
(Baca juga: Sudah Dua Kali Divonis Mati, Toge Masih Kendalikan Jaringan Narkotika dari Lapas)
Menurut Buwas, para bandar narkoba yang sudah divonis hukuman mati namun masih mengendalikan jaringan narkotika tidak lagi memiliki kepedulian.
Para bandar narkoba, ucap Buwas, hanya ingin cari untung, dapat uang, tanpa memikirkan dampak narkoba kepada generasi bangsa.
BNN sangat ingin agar hukuman mati para terpidana kasus narkoba segera dilakukan. Namun diakui Buwas, eksekusi hukuman mati bukan kewenangan BNN.
Sebab menurut Buwas, 50 persen jaringan narkotika dikendalikan oleh bandar narkoba dari dalam Lapas.
Sementara itu sekitar 90 persen kasus narkotika yang ditangani BNN pada 2017 juga melibatkan Lapas.
"Seyogyanya memang orang seperti ini yang sudah divonis dua kali harus segera dieksekusi," kata Buwas.