JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyambangi kantor DPP Syarikat Islam (SI) Indonesia, Selasa (6/2/2016) petang.
Pertemuan tertutup itu berlangsung hingga malam hari.
Ditemui usai acara, Tito mengatakan bahwa pertemuan itu membahas soal komitmen menjaga kesatuan NKRI bersama semua elemen, termasuk ormas Islam.
Salah satu topik utamanya berkaitan dengan Pilkada serentak 2018.
"Dalam jangka pendek ini, kami sepakat untuk mendinginkan suasana jelang Pilkada," ujar Tito di kantor DPP SII, Grogol, Jakarta Barat, Selasa malam.
Kapolri meminta komitmen ormas Islam bersinergi dengan Polri untuk menekan gejolak di masyarakat.
Apalagi, suasana jelang Pilkada biasanya akan memanas karena pecahnya dukungan masyarakat.
(Baca juga: Syarikat Islam Minta Penjelasan Kapolri Terkait Video yang Viral)
Tito mengatakan, Polri berdiri pada posisi netral, tidak membela atau mendorong pemenangan pihak tertentu.
"Karena itu kita ingin mendinginkan suasana politik yang memanas dengan menaikkan hal-hal yang merupakan kebersamaan kita," kata Tito.
Tito mengatakan, seluruh elemen masyarakat harus menjaga keutuhan NKRI, toleransi antarumat beragama, serta antar suku dan ras.
Di samping itu, kata dia, perlu ada isu-isu menyejukan yang dikelola untuk melawan isu provokatif.
"Jangan sampai kalah dengan isu untuk kepentingan sektoral yang rawan provokatif dan perpecahan bangsa," kata Tito.
Sementara itu, Presiden Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Indonesia, Muflich Chalif Ibrahim mengatakan, dalam pertemuan dibahas bagaimana menjaga keamanan dalam negeri, khususnya gangguan yang dapat merusak NKRI.
"Komitmen Kapolri dalam hal ini telah dinyatakan begitu jelas bahwa Polri menyatakan berada di atas semua golongan, tidak ada keberpihakan, tidak diskriminatif," kata Muflich.