Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Dapat Stan Pameran Dekat Kamar Kecil, Mending Enggak Usah Ikut

Kompas.com - 31/01/2018, 14:44 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meminta anggaran semua kementerian untuk pemasaran atau pameran produk Indonesia di luar negeri dijadikan menjadi satu.

Dengan demikian, Indonesia bisa membuat stan pameran yang besar dan tidak kalah dengan negara lain.

"Jangan semua kementerian pameran, anggarannya tuh kecil-kecil munculnya. Kalau pameran itu buatlah yang segede-gedenya sehingga image menjadi baik," kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/1/2018).

Jokowi meminta, stan yang didirikan harus di tempat-tempat yang strategis, dan bukan di lokasi yang dekat dengan kamar kecil atau di bagian belakang.

"Kalau mau ikut pameran di depan gerbang, itu image kita langsung naik. Kalau enggak, malu. Coba lihat terakhir pameran di Dubai, saya dapat suara-suara (tidak enak), malu kita," ucap Jokowi.

Untuk mendapatkan lokasi pendirian stan yang strategis seperti deket pintu utama atau gerbang masuk, kata Jokowi, diperlukan langkah cepat dengan mendaftarkan diri ke panitia acara jauh-jauh hari sebelum dilaksanakan pameran.

(Baca juga: Presiden Jokowi: Dipikir Saya Tidak Tahu Itu Permainannya Apa?)

"Jangan sampai pameran, pesan juga terlambat stannya jadi kita dapat stan di dekat kamar kecil, di belakang, enggak ada gunanya, enggak usah ikut," kata Kepala Negara.

Presiden juga meminta jajaran kementerian yang menangani pengembangan ekspor saat akan mengikuti pemeran di luar negeri agar melakukan pemilihan negara-negara yang berpotensi untuk dimasukkan produk-produk asal Indonesia.

"Pilih tempat yang bagus negaranya, yang memberikan manfaat yang akan meningkatkan ekspor, pilih stan dengan lokasi yang strategis, itu baru yang namanya pameran," kata Presiden.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku setuju dengan usulan penyatuan anggaran pemasaran produk Indonesia disetiap kementerian dijadikan satu.

"Saya setuju, itu harus terkoordinasi antarkementerian dan lembaga. Pariwisata bikin stan, kita bikin stan, satu-satu, kecil-kecil, dan beliau sebenarnya beberapa kali sudah disampaikan agar dikoordinasikan, sekarang ditegur semuanya," kata Enggar ditemui usai acara. 

Kompas TV Kembali dari lawatannya ke sejumlah negara di Asia, Presiden Joko Widodo membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan tahun 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com