Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumat Besok, Kubu Daryatmo Serahkan Daftar Kepengurusan ke Kemenkumham

Kompas.com - 18/01/2018, 22:37 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Hanura kubu Daryatmo, Sarifuddin Sudding, mengatakan, struktur kepengurusan partainya akan diserahkan ke Kementerian Hukum dan HAM pada Jumat (19/1/2018) besok.

Struktur kepengurusan yang baru masih dimatangkan oleh formatur pada Kamis (18/1/2018) malam.

"Besok, Insya Allah diserahkan. Malam ini baru saya mau mulai rapat, rapat formatur," ujar Sudding di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (18/1/2018) malam.

Baca juga: DPD Hanura Kalbar Nilai Sudding Bikin Munaslub Bingung

Mengenai SK Menteri Hukum dan HAM tentang restrukturisasi, reposisi, dan revitalisasi pengurus DPP Partai Hanura 2015-2020 kubu Oesman Sapta Odang (OSO), Sudding mengaku tak tahu.

"Saya sendiri enggak tahu kalau ada SK seperti itu. Tapi kalau pun itu memang benar adanya, saya kira Kemenkumham tidak cermat, tidak teliti, dan sangat prematur," ujar dia.

Padahal, kata Sudding, OSO telah diberhentikan dari jabatan Ketua Umum Partai sejak Senin (15/1/2018).

Pemberhentian Oesman Sapta karena adanya mosi tidak percaya dari 27 DPD dan lebih dari 400 DPC Partai Hanura.

Baca juga: Soal Munaslub, Wiranto Bilang Pemilik Hanura Ingin Perubahan

Mosi tidak percaya dari para pimpinan partai Hanura di daerah itu karena kabar adanya kewajiban mahar politik bagi calon legislatif yang akan maju dari Partai Hanura.

Melalui Munaslub yang digelar pada Kamis siang, Marsekal Madya (Purn) Daryatmo ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Hanura menggantikan Oesman Sapta.

"Pada hari yang sama, lewat berita acara notaris juga sudah disampaikan ke Kemenkumham, bahwa telah terjadi konflik di internal partai dan sudah terjadi pemberhentian terhadap Oesman Sapta Odang sebagai ketum partai," kata dia.

"Kami minta Kemenkumham agar tidak mengambil keputusan terhadap berbagai macam bentuk surat keputusan yang berkaitan dengan Partai Hanura," lanjut Sudding.

Kompas TV Kini, Partai Hanura dilanda prahara yang memecah kepengurusan partai menjadi dua kubu yang berseberangan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com