JAKARTA, KOMPAS.com - Pasukan Pengamanan Presiden diharuskan selalu sigap dan siaga mengamankan kemanapun Presiden maupun istrinya pergi. Bahkan, ke tempat yang ramai orang sekalipun.
Keramaian warga menjadi salah satu tantangan bagi Serda Vika Irma Safitri, anggota Paspampres. Ia harus benar-benar menjaga Presiden Joko Widodo di tengah kepungan warga dengan memberi sedikit jarak.
"Kalau ikut bapak presiden dan ibu negara, jadi kita udah siap lari-lari menghadang massa. Kan massa pasti mendekat, jadi kita sudah siap lari-lari di jalan," ujar Vika dalam tayangan live Facebook bersama Kompas.com, Kamis (4/1/2018).
Baca juga : Hobi Mendadak Kuliner Jokowi Jadi Tantangan Tersendiri bagi Paspampres
Oleh karena itu, ketahanan fisik merupakan modal nomor satu bagi mereka. Pembinaan fisik benar-benar harus dijaga dengan rutin berolah raga.
Bahkan, mereka juga harus jago bela diri untuk mengantisipasi gangguan keamanan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu.
"Kalau bisa ditambah punya basic bela diri. Jadi sewaktu-waktu mau bertindak jahat, kan kita tidak tahu, kita sudah siap," kata perempuan pemilik sabuk hitam bela diri, Yong Moo Do ini.
"Masyarakat tuh sukanya desak-desakan, ajak foto, salaman, jadi di situ usaha kita buat halau atau menjaga," kata Bella.
Sementara itu, Prajurit Satu Daniel Darryan mengatakan, selama menjadi Paspampres, dia harus sering-sering lari. Sebab, gerakan presiden maupun masyarakat tidak bisa ditebak.
Misalnya, saat presiden tiba-tiba turun dari mobil karena kemacetan panjang sewaktu akan menghadiri acara HUT TNI. Hal tersebut tidak diperkirakan sebelumnya. Akhirnya Paspampres langsung ke luar mobil dan berlari-lari membuka jalan untuk Jokowi.
Baca juga : Saat Megawati Setir VW Kodok dan Hilang dari Kawalan Paspampres
"Harus selalu siap. Sebagai tentara harus siap mental, fisik, segala macam. Mau bagaimana juga harus siap," kata Daniel.
Sedangkan Lettu Dio Muhammad mengungkapkan ketahanan fisik serta kemampuan menembak dan bela diri adalah modal utama bagi anggota Paspampres. Keselamatan Presiden dan Ibu Negara, sebut Dio, adalah nomor satu.
"Istilahnya perisai hidup. Kami harus siap mengorbankan nyawa kami demi keamanan presiden. Makanya, kami harus siap setiap ada ancaman apapun, ke mana pun. Pakai body protector, peluru tajam, rompi anti peluru. Jadi kami siap jika ternyata ditembak atau serangan apa pun," ujar Dio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.