Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penulis Buku Balita Berkonten LGBT Akui Salah Memilih Kata

Kompas.com - 04/01/2018, 08:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penulis buku berkonten LGBT, Intan Noviana yang mendatangi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk melakukan klarifikasi. Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, Intan mengakui bahwa buku “Balita Langsung Lancar Membaca” yang mengandung konten LGBT adalah tulisannya bersama Purnama Andri.

Namun, terkait penulisan, semuanya menjadi tanggung jawab Intan. Dalam buku tersebut, Intan menulis antara lain kalimat “Opa suka Waria" dan "Widia bisa menikahi Vivi". Menurut penjelasan Intan, "Widia" yang dimaksud adalah Widiatmoko. Namun, ia belum selesai menyelesaikan nama tersebut sehingga disingkat menjadi "Widia".

"KPAI mempertanyakan rasanya jauh sekali Widyatmoko dengan Widia. Jadi wajar saja orangtua terganggu sekali dengan pilihan kata-kata tersebut," ujar Retno melalui siaran pers, Rabu (3/1/2018).

Selain itu, KPAI juga mempertanyakan alasan Intan menggunakan kata "waria". Intan beralasan, waria di Yogjakarta sering mengganggu karena meminta secara paksa. Karena itulah ia terpikirkan menulis kata "waria" agar anak-anak memahami maknanya.

Baca juga: KPAI: Penerbit Buku Berkonten LBGT Mengaku Bukunya Tak Layak Terbit

Intan mengaku sedang banyak menulis buku dan kehabisan kata-kata. Retno mengatakan, Intan mengaku tak ada motif apapun dalam menuliskan kalimat-kalimat janggal tersebut di buku untuk balita.

"Intan kemudian meminta maaf atas kekeliruan memilih kata-kata tersebut," kata Retno.

Saat menemui KPAI, Intan juga membawa buku-buku yang dia tulis soal belajar membaca bagi balita, yakni Revolusi Belajar Membaca “Belajar Membaca Tanpa Mengeja” buku 1 (2011) dan buku 2 (2010, cetakan ketiga), serta "Langsung Bisa Belajar Membaca Tanpa Mengeja" yang diterbitkan oleh penerbit Cabe Rawit.

Intan mengaku telah menulis sembilan buku. Namun, empat tahun terakhir tidak menulis. Saat ini, ia sedang meneliti untuk bahan menulis.

Baca juga:Kontrol Kemendikbud dalam Menyeleksi Buku Sekolah Masih Lemah

"Intan juga menunjukkan kartu permainan membaca yang dalihnya menjadi bukti bahwa dirinya tidak mengkampanyekan LGBT, yaitu membuat kartu permainan membaca membuat sesuai dengan gender," kata Retno.

Kompas TV KPAI menyikapi kemudahan membagikan konten dewasa di aplikasi WhatsApp.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com