Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Maulwi Saelan, Wakil Komandan Cakrabirawa Sekaligus Mantan Penjaga Gawang Timnas

Kompas.com - 04/01/2018, 06:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maulwi Saelan dikenal sebagai Wakil Komandan Resimen Cakrabirawa (Pasukan Pengamanan Presiden) di era kepresidenan Sukarno.

Namun sebelum bergabung ke Cakrabirawa, Maulwi sempat menjadi penjaga gawang tim nasional sepak bola Indonesia.

Maulwi pernah membela Indonesia di ajang Olimpiade Melbourne, Australia pada 1956 silam.

Bung Karno pun mengenal Maulwi saat bertugas sebagai Wakil Komandan Cakrabirawa lantaran ia pernah tampil di Olimpiade Melbourne saat kesebelasan Indonesia berhadapan dengan Rusia.

"Rupanya Bung Karno sudah mengenal saya karena penampilan saya di Olimpiade Melbourne sebagai penjaga gawang kesebelasan Indonesia melawan Rusia," kata Maulwi melalui buku yang berjudul "Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Sukarno".

Mantan kapten tim nasional Indonesia dan Ketua Umum PSSI, Maulwi Saelan.Dok. Bola Mantan kapten tim nasional Indonesia dan Ketua Umum PSSI, Maulwi Saelan.

Karir sepak bola Maulwi dimulai di Makassar saat ayahnya membentuk klub MOS. Maulwi akhirnya menjadi penjaga gawang di sana dan menunjukan prestasinya.

Ia pun sempat membela tim Provinsi DKI Jakarta di PON 1948.

Prestasi Maulwi di PON 1948 membuatnya dipanggil oleh tim nasional sepak bola Indonesia untuk bertanding di Asian Games di New Delhi, India pada 1951.

***
Pada 3 Januari 2018, Paspampres tepat berusia 72 tahun. Di usia yang tak lagi muda, segudang cerita menarik menyertai kerja Paspampres selama ini. Maka dari itu, selama dua hari, mulai Rabu (3/1/2017) hingga Kamis (4/1/2017), Kompas.com akan menurunkan cerita-cerita menarik dan inspiratif seputar kerja Paspampres dari masa ke masa.

Kompas TV Sapa Indonesia kali ini kedatangan seorang "fashion stylist" yang menangani para Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menggunakan baju adat, dalam penyambutan Raja Salman ke Indonesia. Siapakah dia? Lihat yuk!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com