JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu program yang terus digenjot pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sepanjang 2017, Presiden Jokowi sedikitnya sudah meresmikan sebanyak 9 jalan tol.
Diantara jalan tol yang diresmikan itu, ada beberapa yang sudah mangkrak pengerjaannya hingga bertahun-tahun.
Usai peresmian, tak jarang Jokowi langsung menjajal jalan tol itu, mulai dari menggunakan mobil off road hingga mobil listrik.
Berikut 9 tol yang diresmikan Jokowi sepanjang 2017:
1. Tol Akses Tanjung Priok
Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Akses Tanjung Priok, Sabtu (15/4/2017).
Jokowi mengungkapkan betapa sulitnya membangun jalan tol sepanjang 11,4 kilometer tersebut, bahkan ketika dirinya masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saya ingat sekali ketika jadi gubernur, pembebasan lahan yang terganjal membuat dua tahun mangkrak. Alhamdulillah setelah turun ke lapangan beberapa kali itu bisa selesai," keluh Jokowi.
Berikutnya, lanjut Jokowi, ketika permasalahan tersebut rampung, datang lagi masalah lainnya berupa 69 tiang harus dipotong dan diganti karena tidak memenuhi spesifikasi seharusnya.
Baca juga: Jokowi Resmikan Tol Akses Tanjung Priok Setelah Mangkrak 5 Tahun
Akibat permasalahan pembebasan lahan dan penggantian 69 tiang itu, maka proyek Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini disebut mangkrak selama lima hingga enam tahun dan baru bisa beroperasi pada tahun ini.
"Nantinya ini akan dilewati kurang lebih 3.600 truk setiap hari. Oleh sebab itu ini akan memiliki daya saing kecepatan pengantaran barang-barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok karena ini merupakan main port kita," jelas dia.
2. Tol Mojokerto-Kertosono Seksi 2
Setelah lebih dari dua dekade terbengkalai, akhirnya Jalan Tol Mojokerto-Jombang yang merupakan bagian dari Tol Mojokerto-Kertosono (Moker) diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) , Minggu (10/8/2017).
"Saat ini kita sudah mengetahui cara menyelesaikannya. Bila infrastruktur tidak dibangun secepat mungkin, pasti akan semakin mahal biaya lahan dan konstruksinya. Harga tanah naik terus, sehingga investasi semakin besar. Kita akan sulit untuk bersaing," jelasnya.