JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim sukses Airlangga Hartarto, Happy Bone Zulkarnaen menegaskan bahwa Airlangga Hartarto tak berniat untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di 2019.
Happy mengatakan, masalah cawapres ini bahkan tidak pernah dibahas dalam tim pemenangan Airlangga Hartarto untuk Golkar-1.
"Sama sekali kita tidak bicarakan Cawapres. Kalau ada, Baik di DPP, Munaslub, atau Tim, tidak pernah membicarakan cawapres," kata Happy kepada Kompas.com, Rabu (20/12/2017).
Happy mengatakan, setelah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga akan fokus untuk membenahi partai yang elektabilitasnya terus menurun. Ia mengatakan, jangan sampai untuk pertama kalinya Golkar menempati peringkat ketiga di pemilu.
Baca juga : Airlangga Hartarto Bisa Pegang Golkar Hingga 2022
"Yang kita pikirkan adalah bagaiamana elektabilitas naik, yang saat kini terpuruk," kata Happy.
Selain itu, lanjut Happy, Airlangga juga akan fokus membawa Golkar untuk terus mendukung pemerintahan Jokowi. Tidak hanya pemerintahan saat ini, tapi juga mendukung untuk pemilu presiden 2019 mendatang.
"Golkar harus mampu mendukung Jokowi untuk jadi Presiden yang kedua kalinya," kata Happy.
Peluang Airlangga untuk menjadi cawapres Jokowi sebelumnya dikemukakan sejumlah pihak, termasuk dari internal Golkar sendiri.
Baca juga : Jokowi Putuskan Nasib Airlangga di Kabinet Setelah Munaslub Golkar
Kader muda Partai Golkar Khalid Zabidi tidak memungkiri rekam jejak yang dimiliki Airlangga Hartarto cukup baik, saat menjadi anggota DPR maupun menjadi Menteri Perindustrian.
Tidak berlebihan, menurut Khalid, jika nantinya Airlangga masuk bursa bakal calon wakil presiden pendamping Joko Widodo di 2019 mendatang.
"Momentum Pak Airlangga sebagai Ketua Umum dia naik menjadi tokoh nasional. Tidak menutup kemungkinan bahwa Pak Airlangga akan masuk sebagai bursa Cawapres," kata Khalid dalam sebuah diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (14/12/2017).