JAKARTA, KOMPAS.com - Surat-surat yang masuk ke pimpinan DPR terkait pengunduran diri Setya Novanto dan pergantian Ketua DPR tidak hanya bernada setuju.
Surat yang diajukan Ketua Fraksi Golkar Robert Kardinal yang berisikan pengunduran diri Novanto dan penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai penggantinya ditolak Sekretaris Fraksi Golkar Agus Gumiwan Kartasasmita.
Penolakan itu disampaikan dalam surat.
"Dari Pak Agus (Gumiwang Kartasasmita) ada dua," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/12/2017), seraya mengatakan ada total 7 surat terkait pengunduran diri Novanto dan penunjukan Azis.
"Ada tujuh. Jadi yang dari Pak Novanto dan kawan-kawan itu ada tujuh" kata Fahri menambahkan.
(Baca juga : Fadel Muhammad Malu Lihat Dinamika Partai Golkar Saat Ini)
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Ia menyampaikan surat dari internal Golkar ada yang berisikan penerimaan dan penolakan atas penunjukan Aziz sebagai Ketua DPR.
"Surat ada macam-macam. Ada beberapa surat, terkait pengunduran diri Setya Novanto. Ada yang mengusulkan juga pimpinan pengganti disertai juga sejumlah surat yang ada. Dari DPP-nya. Dari fraksi, dari sisi lain ada fraksi juga Golkar menolak," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Selain surat dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Fraksi Golkar, ada pula surat dari Dewan Pembina Golkar yang ditulis oleh Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie. Namun belum diketahui apa isi surat dari Ical.
"Iya benar, ada surat dari Pak Ical (Aburizal Bakrie) juga," kata Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto.
Sebelumnya Setya Novanto mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Fraksi Golkar dan pimpinan parlemen sebagai Ketua DPR.
Dalam surat tersebut, ia juga menunjuk Aziz Syamsuddin sebagai penggantinya. Namun surat tersebut hanya ditandatangani oleh Ketua Fraksi Golkar, tanpa sekretaris fraksi.
Penunjukan tersebut dilakukan tanpa adanya rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.