JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memantau bibit siklon tropis baru di barat laut Aceh.
"Kalau kita lihat, ada pusaran angin di sana. Itu menunjukkan nanti mengarah ke barat laut, menjauh," kata Sutopo dalam paparan di kantor BNPB, Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Dengan begitu, diperkirakan dampaknya hanya hujan sedang hingga lebat di sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Menurut Sutopo, bibit siklon tropis baru ini akan menjauh ke arah barat laut atau menuju ke arah Sri Lanka. Bibit siklon tropis ini juga tidak berada di dalam area tanggung jawab pusat peringatan dini siklon tropis Jakarta.
(Baca juga: Setelah Siklon Cempaka, Bayi Siklon Baru Muncul di Barat Sumatera)
Di sisi lain, lanjut Sutopo, BMKG memperkirakan akan terjadi moonson break atau curah hujan rendah pada 4-12 Desember 2017, untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah bagian utara.
Sedangkan, wilayah Jawa Tengah bagian selatan hingga ke Nusa Tenggara diperkirakan mengalami curah hujan sedang.
"Sampai 12 Desember 2017 diprediksi tidak akan turun hujan dengan intensitas lebat," kata Sutopo.
Adapun puncak hujan diperkirakan terjadi pada Desember 2017- Februari 2018. Hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan akan mengguyur, khususnya wilayah Sulawesi Selatan, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.
"Maka perlu diwaspadai banjir, longsor, dan puting beliung," ucap Sutopo.
(Baca juga: Dampak Siklon Tropis Cempaka, 41 Orang Meninggal dan Hilang)