Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Siklon Tropis Cempaka, 41 Orang Meninggal dan Hilang

Kompas.com - 05/12/2017, 16:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, siklon tropis Cempaka telah menyebabkan banjir, longsor, dan puting beliung di 28 kabupaten/kota di Pulau Jawa.

Siklon tropis Cempaka ini menyebabkan korban meninggal dan hilang sebanyak 41 orang, terdiri dari 25 orang di Pacitan, 10 orang di Yogyakarta, empat orang di Wonogiri, dan masing-masing satu orang di Wonosobo dan Purworejo.

Sementara itu, jumlah korban luka-luka mencapai 13 orang.

"Jumlah pengungsi mencapai 28.190 orang, dan mereka ini masih di pengungsian," kata Sutopo dalam paparan di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (5/12/2017).

(Baca juga: Siklon Tropis Diprediksi Bakal Kembali Terjadi di Masa Peralihan)

Adapun, dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh siklon tropis Cempaka yakni 4.888 rumah rusak, 3.212 terendam, 36 unit jembatan rusak, 21 fasilitas pendidikan rusak, empat fasilitas peribadatan rusak, dan dua unit fasilitas kesehatan.

Siklon tropis Cempaka pada Rabu (29/11/2017).BMKG Siklon tropis Cempaka pada Rabu (29/11/2017).
Sutopo menuturkan, peringatan siklon tropis untuk wilayah Indonesia sebelah selatan khatulistiwa dikeluarkan oleh BMKG pada Selasa (28/11/2017) pukul 19.00 WIB. Saat ini keberadaan siklon ini telah menjauh dari Indonesia.

"Kerugian ekonomis yang ditimbulkan oleh siklon tropis Cempaka lebih dari Rp 1 triliun. Saat ini masih dihitung, baik di infrastruktur, permukiman, ekonomi produktif, sosial budaya dan lintas sektor," ujar Sutopo.

(Baca juga: BPBD Jabar: Ada 102 Kejadian Bencana Selama Siklon Tropis Cempaka dan Dahlia)

Lebih lanjut, dia mengatakan, setelah siklon tropis ini selesai BNPB dan pemangku kepentingan terkait akan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi paska bencana.

Lima sektor yang akan dibangun yaitu infrastruktur, permukiman, ekonomi produktif, sosial budaya, dan lintas sektor.

Kompas TV Angin mushon barat mendekat dan akan berdampak di Jawa, Bali, dan NTB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com