Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Ingin Anak Muda Lebih Inovatif, Tak Memilih Jadi PNS

Kompas.com - 05/12/2017, 05:21 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla ingin anak muda Indonesia inovatif dalam menciptakan peluang usaha baru melalui teknologi informasi atau perusahaan start up seperti di Silicon Valley, Amerika Serikat.

"Kita lihat di Silicon Valley di AS, bagaimana menggabungkan pendidikan, teknologi dengan dunia usaha anak-anak muda yang inovatif," kata Kalla di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Senin (4/12/2017).

Kalla pun ingin akan ada kepala daerah yang punya perhatian dan mimpi yang sama untuk membangun "Silicon Valley" baru di Indonesia. Harapannya, hal tersebut akan bisa memajukan Indonesia dari segi teknologi.

"Saya harap pemerintah daerah juga bersama-sama bagaimana membentuk suatu Silicon Valley yang membuat bermacam-macam. Sehingga anak-anak muda yang kreatif dapat bekerja bersama dan nyaman karena semua inovator itu tidak punya jam kerja," kata dia.

(Baca juga: Wapres Ingin Ulama Langsung Beri Contoh Peningkatan Ekonomi Masyarakat)

Saat ini, anak-anak muda di Tanah Air, "mau, tak mau" harus menciptakan peluang wirausaha baru, khsususnya di bidang teknologi tersebut. Tujuannya, agar selamanya Indonesia tak hanya menjadi "konsumen" perusahaan-perusahaan teknologi asing.

"Itu prinsip yang apabila tidak kita ajarkan kepada mahasiswa kita akan tetap menjadi konsumen," kata Kalla.

Untuk itu, Kalla menegaskan, ia ingin anak-anak muda Indonesia usai lulus kuliah tak berbondong-bondong ikut masuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

"Bagaimana anak muda tidak lagi memilih menjadi PNS. Anak-anak kita yang lulus ini, dia harus bekerja sebagai pengusaha sendiri," ucap Kalla.

"Tapi harus mempunyai ide yang harus dikembangkan bersama-sama. Lihatlah sekali lagi sejarah Bill Gates (Microsoft), Mark Zuckerberg (Facebook) itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com