JAKARTA, KOMPAS.com - Efraim Mudumi (33 tahun), seorang pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Kesehatan asal Papua, memiliki harapan terhadap pemerintah terkait pembangunan di tanah kelahirannya.
Ia berharap, pemerintah pusat memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi warga asli Papua untuk belajar dan bekerja di tingkat pusat.
"Harapan saya sebagai orang asli Papua yang berkesempatan kerja di Jakarta, pemerintah pusat harus memberikan lebih banyak kesempatan kepada orang asli Papua untuk bekerja dan belajar di tingkat pusat," ujar Efraim saat berbincang usai mengikuti upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-46 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas) Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2017).
Baca: Warna-warni Pakaian Adat Saat HUT ke-46 Korpri
Menurut Efraim, dengan semakin banyaknya warga asli Papua yang bekerja di Jakarta, maka akan terjadi transfer budaya kerja, pengalaman, dan ilmu pengetahuan.
"Sehingga ada transfer budaya kerja, ada transfer pengalaman dan ilmu, agar kelak kembali ke papua, bisa menjadi SDM yang siap untuk membangun Papua," ujar pria yang berasal dari suku Baudi Kai itu.
Pada peringatan HUT Korpri hari ini, Efraim hadir dengan mengenakan pakaian adat Papua.
Kepalanya dihiasi aksesoris yang melambangkan hewan kebanggaan warga Papua, burung Cendrawasih.
Baca: Jokowi: Korpri Harus Jadi Pilar Utama Pemersatu Bangsa
Di lehernya tergantung kalung yang berbentuk menyerupai gigi hewan. Wajah, lengan, dan kakinya pun dirias dengan cat berwarna putih.
Efraim berasal dari suku Baudi Kai yang mendiami bagian utara Papua, tepatnya di Pesisir Waropen, Selat Saireri. Ia mengaku baru beberapa bulan ini bekerja di Jakarta.
"Baju adat yang saya pakai adalah baju adat Papua secara keseluruhan, tidak mewakili suku tertentu di Papua. Saya sendiri orang asli Papua dari suku Baudi Kai," ujar Efraim.