Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ILUNI UI: Bagaimana Mungkin DPR Masih Dipimpin Anggota yang Berstatus Tersangka?

Kompas.com - 28/11/2017, 15:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) meminta Ketua DPR RI Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPR RI karena menyandang status tersangka.

Selain untuk fokus menghadapi proses hukum, mundurnya Novanto juga untuk mengembalikan citra dan marwah DPR.

Ketua Iluni UI Tommy Suryatama mengatakan, jika Ketua DPR dipimpin orang yang sedang berstatus tersangka, maka tak bisa lagi menjalankan tugas dan fungsi pengawasan.

“Bagaimana mungkin DPR RI masih dipimpin oleh anggota yang berstatus tersangka? Karena itu sudah sepantasnya wakil rakyat yang masih memiliki integritas dan ahlak serta moral yang baik, segera meminta Setyo Novanto mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPR RI,” ujar Tommy melalui keterangan tertulis, Selasa (28/11/2017).

Tommy mengatakan, DPR memegang fungsi penting sebagai pengawas jalannya roda pemerintahan dan membuat berbagai macam undang-undang untuk menata jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik.

(Baca juga : Ketua MPR Berharap Setya Novanto Mau Mundur sebagai Ketua DPR)

 

Dengan demikian, Tommy menganggap mustahil DPR menegur pemerintah, termasuk presiden, jika pimpinannya sendiri tersangkut masalah hukum dan mendekam di rumah tahanan.

Di samping itu, Tommy menganggap kasus Novanto membuat masyarakat antipati dengan anggota dewan, apalagi terkait dengan kasus korupsi yang termasuk kejahatan luar biasa.

"Bagaimana rakyat yang diwakili para anggota DPR RI bisa hormat dan menaruh harapannya kepada DPR RI bila, ketuanya tidak pernah hadir di DPR RI karena sedang mendekam dalam tahanan dengan tuduhan yang amat dibenci rakyat, korupsi," kata Tommy.

Oleh karena itu, Iluni UI meminta Novanto menunjukkan dirinya sebagai politisi berkelas negarawan dan berjiwa satria sehingga mau meletakkan jabatannya dengan sukarela.

Tommy ingin agar Novanto fokus menghadapi kasus yang dituduhkan pada dirinya. Bukan malah sebaliknya, menyandera DPR RI untuk melepaskan dirinya dari jeratan hukum.

(Baca juga : Pemerintah Tegaskan Tidak Intervensi Pergantian Setya Novanto)

 

Salah atau tidaknya Novanto akan dibuktikan melalui pengadilan perkara pokok nantinya. Jika Novanto berkeras enggan mundur, pengurus Iluni UI mengimbau DPR berinisiatif memecat Novanto lewat jalur yang diatur dalam undang-undang.

"Jika Setya Novanto mengundurkan diri, dari jabatan Ketua DPR RI, kami yakin anggota DPR RI serta para politisi dan masyarakat umum akan memberikan respek,“ kata dia.

Sementara itu, Iluni UI enggan menanggapi gejolak yang terjadi di tubuh Partai Golkar meski sebagian kader partai meminta Novanto mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum yang saat ini diisi pelaksana tugas Idrus Marham.

Tommy mengatakan, pihaknya hanya fokus pada desakan mundur sebagai Ketua DPR RI.

"Agar DPR RI kembali dipimpin orang-orang terhomat sehingga tugas dan fungsinya mengawasi jalannya pemerintah dan membuat Undang-undang serta tugas-tegas kenegaraan lainnya tidak terganggu," kata dia.

Kompas TV Saat ini penyidik KPK sedang menuntaskan berkas perkara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com