Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat dengan Komisi II, Bawaslu Segera Selesaikan Enam Peraturan

Kompas.com - 20/11/2017, 19:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar mengatakan, Bawaslu akan memanfaatkan kesempatan rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR.

Rapat akan digelar pada Selasa (21/11/2017) besok. 

Menurut dia, Bawaslu harus menunggu lebih dari satu bulan untuk mendapatkan jadwal rapat dengan mitranya di parlemen itu. 

Untuk persiapan rapat, Bawaslu segera menyelesaikan konsultasi enam Peraturan Bawaslu (Perbawaslu).

"Kami tadi sudah mendapat undangan dari Komisi II bahwa kami besok akan RDP dengan Komisi II. Akhirnya kami mendapat jadwal setelah sebulanan menunggu," kata Fritz, di Gedung KPU, Jakarta, Senin (20/11/2017).

Rancangan (draf) Perbawaslu yang akan dikonsultasikan dengan Komisi II di antaranya, Perbawaslu tentang penanganan pelanggaran pemilu, Perbawaslu tentang penanganan pelanggaran administratif pemilu, Perbawaslu tentang verifikasi partai politik (parpol), serta Perbawaslu tentang Bawaslu logistik.

Selain itu, pembahasan atau konsultasi Perbawaslu tentang Bawaslu daerah khusus dan Perbawaslu tentang Bawaslu pemantau Pemilu.

"Kenapa kami anggap Perbawaslu tentang Bawaslu pemantau pemilu itu penting, karena kan proses penelitian (administrasi) sudah berjalan, dan teman-teman kelompok masyarakat diperlukan dalam rangka verifikasi parpol. Itu mereka harus segera punya identitas sebagai pemantau pemilu," ujar Fritz.

Selama ini, kata Fritz, identitas pemantau pemilu ada di KPU. Akan tetapi, mengacu Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu), identitas pemantau pemilu ada di Bawaslu RI.

"Jadi, kami segera minta agar Perbawaslu itu untuk segera bisa dibahas dan untuk segera bisa diputuskan oleh Komisi II," kata Fritz.

"Komisi II sudah memberikan waktu dua hari, tanggal 21 dan 22 November, dan kalau dibutuhkan tanggal 23 November, kami juga akan melakukan pembahasan Perbawaslu," lanjut dia. 

Kompas TV 7 partai politik menggugat gangguan website Sipol yang dimiliki KPU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com