Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Perekonomian Era Jokowi-JK di Bawah Ekspektasi Publik

Kompas.com - 24/10/2017, 15:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Capaian kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dianggap masih jauh dari harapan rakyat.

Sekretaris Bidang Ekuintek DPP PKS Handi Risza Idris mengatakan, kinerja pemerintahan saat ini tidak sesuai dengan janji Jokowi pada tahun pertama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan.

"Perekonomian di bawah ekspektasi publik. Di awal pemerintahan, Jokowi janjikan meroket, malah dalam tiga tahun ini justru menurun. Tidak berjalan dengan baik," ujar Handi dalam diskusi di kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (24/10/2017).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tiga tahun terakhir dianggap cenderung stagnan.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai enam persen. Pada tahun pertama, pertumbuhannya sebesar 5 persen.

Baca: 3 Tahun Pemerintahan Jokowi, SBY Minta Kerukunan Indonesia Dijaga

Tahun berikutnya, pertumbuhan ekonomi turun menjadi 4,9 persen. Handi memprediksi, untuk tahun 2017 pertumbuhannya tidak jauh dari angka lima persen.

Pertumbuhan ekonomi didominasi pengaruh konsumsi masyarakat ketimbang faktor lainnya.

"Kalau kita lihat sektor penyumbang pertumbuhan itu sektor padat modal. Sementara sektor seperti pertanian, perikanan, tidak signifikan," kata Handi.

Handi juga mengkritisi tindakan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan.

Baca juga : 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Kedaulatan Pangan Belum Maksimal

Seiring masifnya pembangunan infrastruktur, angka kemiskinan justru makin besar. Pada Februari 2017, BPS mencatat angka pengangguran sebesar 5,3 persen atau sekitar tujuh juta orang.

"Kita buka mata, ada yang keliru soal ekonomi ini. Tiga tahun ini tidak ada sesuatu yang banyak dilakukan untuk menanggulangi masalah perekonomian," kata Handi.

"Kita berharap dua tahun ke depan ada perbaikan. Kami harap pemerintah lebih care pada kesulitan ekonomi masyarakat," lanjut dia.

Kompas TV Sejumlah lembaga survei menempatkan masyarakat puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-JK selama 3 tahun.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com