Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Tak Ingin Hubungan TNI-Polri Jadi Korban Masalah Senjata

Kompas.com - 12/10/2017, 15:58 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta agar polemik masalah pembelian senjata milik Polri tak lagi diperpanjang.

Menurut dia, ada hal yang jauh lebih penting, yakni menjaga soliditas TNI dan Polri. Sebab, kata Tito, TNI dan Polri adalah dua pilar penting dalam menjaga NKRI.

"Jangan juga ada pihak ketiga yang goreng isu ini sehingga hubungan TNI-Polri jadi terkorbankan. Ini akan merugikan bangsa dan rakyat," ujar Tito dalam rapat bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Kapolri menambahkan, dirinya dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo telah bersepakat untuk menyampaikan kepada korps masing-masing bahwa hubungan TNI-Polri harus solid di semua lini.

(baca: TNI: Senjata yang Dibeli Polri Punya Kecanggihan Luar Biasa)

Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga telah memerintahkan jajaran Polri agar tak terpengaruh dengan isu-isu tersebut.

Ia menuturkan, tim internal pemerintah melalui Menteri Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto telah menangani soal polemik senjata tersebut.

Pembicaraan telah masuk ke hal teknis seperti membentuk regulasi persenjataan, perizinan dan hal-hal terkait lainnya.

"Biarkan tim internal pemerintah dulu untuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi. Dan nanti tentunya Menkopolhukam akan menyampaikan ke publik," ujar Kapolri.

(baca: Panglima TNI Menghindar Saat Ditanya soal Polemik Senjata)

Sebelumnya, senjata dan amunisi yang diimpor untuk Brimob sempat tertahan di Gudang Kargo Unex.

Setelah para pimpinan menggelar rapat akhirnya disepakati 5.932 butir amunisi dalam 71 koli disimpan di gudang milik TNI.

Pemindahan tempat penyimpanan amunisi ini sesuai rapat koordinasi yang dipimpin Wiranto.

(baca: Sampai Kapan Amunisi Milik Polri Disimpan di Gudang TNI?)

Sesuai keputusan rapat, hanya senjata jenis amunisi tajam yang dititipkan kepada TNI.

Ribuan amunisi tersebut disimpan oleh TNI karena alasan tertentu. Penyebab utamanya adalah belum ada aturan dan payung hukum mengenai jenis persenjataan yang dibeli Polri dari luar negeri tersebut.

Menurut TNI, amunisi tersebut memiliki kecanggihan yang luar biasa. Bahkan, TNI tidak memiliki jenis amunisi seperti yang dibeli oleh Polri.

Kompas TV Peluru Senjata Tajam Brimob Disimpan di Mabes TNI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com