Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditunjuk Jadi Korbid Polhukam Baru Golkar, Eko Wiratmoko Baru Tahu dari Media

Kompas.com - 11/10/2017, 20:13 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Letnan Jenderal Purn Eko Wiratmoko mengaku pertama kali mengetahui kabar bahwa dirinya ditunjuk sebagai Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar melalui pemberitaan di media massa. Bukan langsung diberi tahu pengurus partai.

"Iya dari media," kata Eko seusai rapat internal di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (11/10/2017).

Ia juga baru tahu namanya ada dalam Surat Keputusan kepengurusan hasil revitalisasi setelah beredar di media massa.

"Pas sudah SK-nya turun pas di koran lihatnya," tutur dia.

(Baca: Gabung Golkar, Mantan Sesmenko Polhukam Eko Wiratmoko Geser Yorrys)

Adapun orang pertama yang mengundangnya untuk hadir dalam rapat pleno DPP Partai Golkar adalah Koordinator Bidang Kajian Strategis dan SDM Lodewijk Friedrich Paulus.

Ia mengaku tak tahu menahu alasan di balik penunjukannya sebagai Korbid Polhukam menggantikan Yorrys Raweyai. Meski begitu, Eko bersedia menerima tugas tersebut karena Golkar memiliki sejarah panjang sebagai partai yang menegakkan NKRI.

"Ya terima dong. Golkar ini kan partai yang dibentuk bukan rasa keinginan sesorang mau jadi pejabat kan, tapi Golkar ini sejarahnya ini kan dulu dibentuk untuk melawan PKI, ya kan, masa saya enggak mau menegakkan NKRI," ucapnya.

Namun, ia menegaskan akan berupaya menjalankan amanah partai dengan baik. Salah satu amanah itu adalah melakukan seleksi calon-calon legislatif 2019.

(Baca: Idrus Marham: Kalau Jenderal Masuk Golkar, Berarti Kembali ke Khittah)

"Pelan-pelan saya beradaptasi. Saya pelajari dulu karena saya baru nih di sini. Nanti saya pelajari dulu siapa anak buah saya di sini, mana? Karena saya enggak ngerti nih. Saya pelajari dulu," kata Eko.

DPP Partai Golkar secara resmi menyampaikan susunan kepengurusan baru hasil revitalisasi. Rapat pleno dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Jumlah pengurus inti DPP Partai Golkar kini berjumlah 301 orang dari yang awalnya 279 orang.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menyampaikan, ada beberapa orang yang diganti dan juga ada pergeseran posisi.

Kompas TV Surat Keputusan baru diteken oleh Setya Novanto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com