Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus Marham: Kalau Jenderal Masuk Golkar, Berarti Kembali ke Khittah

Kompas.com - 09/10/2017, 22:29 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar memasukkan sejumlah nama dalam kepengurusan partai. Sebut saja nama Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko yang disebut akan menggantikan Yorrys Raweyai sebagai Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Partai Golkar.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marhamn mengatakan hal tersebut tak menjadi masalah. Dalam sejarahnya, Golkar memang didirikan oleh tokoh-tokoh TNI.

"Jadi kalau ada jenderal masuk Golkar itu berarti kembali ke khittah (garis perjuangan)," kata Idrus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/10/2017).

Bahkan, Idrus berharap semakin banyak jenderal atau tokoh berlatarbelakang militer bergabung dengan partainya.

Dengan bergabungnya Eko, maka Golkar memiliki dua jenderal TNI purnawirawan di posisi Ketua Koordinator. Sebelumnya, sudah ada Letjen TNI purn Lodewijk Freidrich Paulus sebagai Ketua Koordinator Bidang Kajian Staretgis dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

(Baca: Gabung Golkar, Mantan Sesmenko Polhukam Eko Wiratmoko Geser Yorrys)

Roem mengakui bahwa Eko baru saja bergabung dengan Golkar pasca pensiun dari TNI pada 2016.

"Kalau mau masuk jangan hanya dua dan tiga tapi masuk lagi saja yang banyak," tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Bidang Keswjahteraan Masyarakat DPP Partai Golkar Roem Kono turut menjelaskan perihal penempatan yang ditempati purnawirawan jenderal TNI pada posisi Korbid Polhukam.

Menurutnya, figur berlatar belakang TNI dibutuhkan dalam rangka ketahanan nasional.

"Bangsa kita akan rapuh kalau ketahanan nasional kita rapuh. Ketahanan nasional harus didukung oleh politik," kata Roem.

(Baca: Yorrys Pertanyakan SK Pencopotannya dari Jabatan Korbid Polhukam Golkar)

Ia menambahkan, alasan spesifik penunjukan purnawirawan jenderal TNI untuk menempati posisi strategis partai merupakan hak Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Namun, menurutnya hal itu merupakan hal biasa yang tak perlu dipermasalahkan

"Dari kemarin-kemarin juga banyak tentara yang masuk. Pak Lodewijk, ada juga beberapa dari polisi. Kan tidak ada masalah, kenapa ini dimasalahkan. Jadi saya kira itu biasa," ucap Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.

Partai Golkar melakukan revitalisasi di jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat. Surat revitalisasi bernomor KEP-252/DPP/Golkar//X/2017 sudah diteken Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham pada 2 Oktober lalu.

(Baca: Bicarakan Partai Golkar pasca Novanto Tersangka, Yorrys Temui JK)

Dalam surat tersebut, tercantum pengurus partai Golkar yang baru. Salah satunya adalah Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko. Eko menggeser posisi Yorrys Raweyai sebagai Ketua Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

Idrus mengatakan, perubahan kepengurusan ini merupakan amanat Rapimnas Golkar di Balikpapan, dua bulan lalu. Setya Novanto sebagai ketua umum diberi mandat sepenuhnya untuk melakukan penyegaran kepengurusan.

Mengenai alasan penunjukan dan rincian struktur kepengurusan baru akan disampaikan Novanto dalam rapat pleno DPP yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat.

Kompas TV Surat Keputusan baru diteken oleh Setya Novanto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com