JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menggelar kuis kecil-kecilan berhadiah sepeda saat hadir dalam penyuluhan bahaya narkoba, pornografi, dan kekerasan untuk pelajar SMA/SMK di Hall D, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2017).
Namun, Jokowi menggunakan cara berbeda dalam memilih mana anak yang maju ke atas panggung untuk diberi pertanyaan.
Jika biasanya Presiden Jokowi hanya memilih satu anak yang menunjuk tangannya, kali ini ia bertanya terlebih dahulu.
"Siapa yang mau jadi presiden? Yang mau jadi presiden tunjuk tangan," ucap Jokowi.
Ditanya demikian, rupanya tak menyurutkan keinginan anak-anak untuk tunjuk tangan. Mereka tetap antusias menunjuk tangannya tinggi-tinggi supaya dilihat dan dipilih oleh Presiden.
(Baca juga: Cerita Nenek 80 Tahun Sempat Tolak Sepeda dari Jokowi)
Pandangan Jokowi jatuh pada seorang pelajar di tempat duduk bagian selatan.
Anak yang ditunjuk Jokowi kemudian maju. Ia mengenakan kaus putih antinarkoba yang diberikan panitia dan celana seragam sekolah abu-abu.
"Siapa namanya? Diperkenalkan dulu," kata Jokowi kepada sang anak tersebut.
Anak itu mengaku bernama Febrian Taufik atau akrab disapa Rian. Ia adalah siswa Kelas XII SMA Angkasa II, Jakarta Timur.
Jokowi kemudian meminta Rian menyebutkan jenis narkoba. Dengan lancar, ia berhasil menyebut empat jenis narkoba, yakni ganja, sabu, heroin dan kokain.
"Saya kira anak-anak ini sudah tahu semua ya, mana yang dilarang," ujar Jokowi.
Jokowi kemudian bertanya lagi, "benar kamu ingin jadi presiden?"
Rian menjawab, "Insya Allah benar, Pak."
(Baca juga: Cara Jokowi "Ngerjain" Warga yang Ingin Diberi Sepeda)
Jokowi bertanya, apa yang Rian siapkan untuk mewujudkan cita-citanya tersebut. Rian mengatakan, mental dan kepercayaan dirilah yang dia siapkan untuk meraih cita-citanya.
"Belajar enggak perlu?" kata Jokowi.