Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Jabat Gubernur, Sri Sultan Ingin Kembangkan Potensi Bahari DIY

Kompas.com - 10/10/2017, 19:01 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, dalam lima tahun ke depan, ia akan membawa Daerah Istimewa Yogyakarta untuk lebih fokus dalam pengembangan potensi bahari.

Hal ini disampaikan Sri Sultan usai dilantik kembali sebagai Gubernur DIY oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Sri Sultan mengatakan, meski penetapan dirinya sebagai Gubernur dilakukan secara otomatis sesuai dengan UU Keistimewaan DIY, namun dirinya tetap memaparkan visi dan misi dihadapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Visi untuk membawa Yogyakarta lebih fokus pada pengembangan potensi bahari ini pun sudah disampaikan di hadapan DPRD.

"Bahwa Yogya ini sekarang pintunya menghadap ke selatan dalam arti memprioritaskan Samudera Indonesia, Samudera Hindia, bisa menjadi kekuatan baru bagi masayrakat Yogya," kata Sri Sultan.

(Baca juga: Sultan HB X Dilantik Jadi Gubernur, Warga Yogya Potong Tumpeng)

Sultan menambahkan, salah satu alasan pengembangan potensi bahari ini adalah karena Yogyakarta memiliki lahan atau tanah yang semakin terbatas. Sudah tidak mungkin untuk terus menggarap sektor pertanian.

"Jadi kekuatan baru kami mencoba pantai selatan, jadi kekuatan baru. Jadi sesuai dengan strategi maritim kita garap pengembangan bahari," kata dia.

Sri Sultan mengatakan, dalam waktu paling lambat dua minggu ke depan, ia bersama wakilnya Paku Alam X akan kembali mengungkapkan visi misi selama lima tahun ini di hadapan rakyat Yogyakarta dalam sidang DPRD DIY.

"Bagi saya tidak sekedar fasilitasi pendaratan kapal, pengadaan kapal, tapi bagaimana masyrakat Yogya bisa berbudaya maritim," ucap Sultan.

"Karena negara kita diseatukan lautan, jadi budaya maritim itu yang sudah ada sebagai dasar filosofi atau budaya masyrakat di Jawa itu saya kira itu perlu dibangkitkan kembali," kata dia.

(Baca juga: Sultan: Ayo Kita Jaga Batik, Hargai sebagai Kekuatan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com