Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Nilai "Reshuflle" Tak Akan Untungkan Elektabilitas Jokowi

Kompas.com - 06/10/2017, 20:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil menilai kebijakan reshuflle kabinet tidak akan menguntungkan elektabilitas Presiden Joko Widodo dalam penghadapi pilpres 2019.

Hal tersebut disampaikan Nasir saat ditemui usai sebuah diskusi di Warung Komando, di Jalan Dr Saharjo Nomor 1, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (6/10/2017).

"Saya kira reshuffle tidak akan menguntungkan. Tidak akan membuat Jokowi akan lebih baik," kata Nasir.

Menurut dia, jika melakukan reshuffle, justru Jokowi akan memberikan kesan bahwa terjadi tukar guling atau politik dagang sapi oleh presiden untuk mengamankan posisinya di 2019.

"Makanya saya katakan kalau dia reshuffle itu merugikan dia," ujar Nasir.

(Baca: Kabinet Kerja Dinilai Solid, Tidak Akan Berujung "Reshuffle"? )

Apalagi kemudian partai yang menterinya diganti bisa merasa sakit hati dengan Jokowi. Akhirnya, partai itu bisa saja berseberangan dengan Presiden Jokowi pada pilpres 2019.

"Kalau pun mengganti menteri-menteri koordinator, saya enggak tahu apakah itu akan efektif atau tidak," ujar dia.

Sebelumnya, Anggota Komisi I asal Fraksi Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi menilai, Presiden Joko Widodo perlu melakukan reshuffle atau perombakan terhadap sejumlah menteri dan pejabat di jajaran kabinetnya.

Menurut dia, pejabat atau sektor yang kerap menimbulkan kegaduhan perlu dilakukan perombakan.  Bobby berpendapat, sejumlah pejabat pada sektor politik, hukum dan keamanan, sektor ekonomi, keuangan, dan energi, perlu dirombak.

(Baca: Jika Ada Reshuffle, Golkar Tak Berharap Tambahan Kursi Menteri)

Pada sektor politik, hukum dan keamanan, Bobby menyinggung soal kegaduhan terkait isu pembelian senjata dan Perppu Ormas.

Sementara di sektor keuangan, ia mencontohkan, kegaduhan soal PLN yang disebut masih banyak utang. Hal ini terkait kebijakan menaikkan tarif dasar listrik. Ia juga menyinggung kegaduhan terkait Freeport. Seharusnya, kata Bobby, kegaduhan itu dapat diredam di internal kabinet.

Dia berharap, Presiden Jokowi memilih para pejabat yang bisa berkoordinasi dan punya kemampuan komunikasi yang baik.

Melalui perombakan kabinet, menurut dia, akan berpengaruh pada elektabilitas Jokowi menjelang Pemilu 2019.

Kompas TV Komisi Pemberantasan Korupsi memastikan akan terus melanjutkan penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi KTP elektronik.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com