JAKARTA, KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar parade pasukan dan alat utama sistem pertahanan saat gladi bersih upacara Hari Ulang Tahun ke-72 TNI di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Selasa (3/10/2017).
Tidak hanya parade, TNI juga menampilkan latihan gabungan dengan menggunakan alutsista andalan dari masing-masing matra TNI.
Parade pasukan dan latihan gabungan tersebut akan ditampilkan lagi saat puncak peringatan HUT ke-72 TNI pada 5 Oktober 2017 mendatang di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten,
Sebanyak 5.933 orang akan mengikuti parade pasukan dan defile. Kemudian, disusul dengan demo latihan gabungan.
TNI Angkatan Darat mengerahkan 3 unit Bush Master Kopassus, 6 unit P6 ATAV Kopassus, 3 unit Junkie Kopassus dan 9 kendaraan tempur Anoa.
Tidak ketinggalan juga 9 unit MRLS Astros II MK 6 dan sejumlah unit meriam lainnya.
Sementara itu, TNI Angkatan Laut menampilkan satu unit tank Recovery BMP~3F, enam unit Truk, lima unit kendaraan kecil, 48 KRI berbagai kelas dan 17 Unit Pesud FIX Wing.
Untuk demo di udara, TNI Angkatan Udara menampilkan 2 unit pesawat Cesna-172, dua unit helikopter SAR dan Medavac, dua unit helikopter Nets-332 VVIP, enam Unit Pesawat KT-TB, satu unit drone, dua unit Pesawat CN-295 dan satu unit cadangan untuk terjun bebas.
Selain itu, TNI AU juga mengerahkan dua unit pesawat CN295, lima unit EMB-314 Super Tukano, 8 Unit SU-27/30, 8 unit pesawat F-16 dan lima unit EC-120 Colibri.
Setelah demo latihan gabungan, Jupiter Aerobatic Team akan menunjukkan kebolehannya. Sebanyak enam pesawat KT 1 B dan satu helikopter SAR Super Puma bermanuver akrobatik udara.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, perayaan HUT ke-72 TNI Tahun 2017 mengambil tema 'Bersama Rakyat TNI Kuat'.
Makna yang terkandung adalah kesadaran TNI yang bersumber dari rakyat, berbuat dan bertindak bersama rakyat.
Hal itu, kata Gatot, menjadi modal utama TNI dalam mengawal dan mengamankan kepentingan nasional menuju cita-cita bangsa.
"Kenapa ambil tema itu karena sejarah telah membuktikan bahwa yang merebut kemerdekaan ini adalah rakyat. Belum ada TNI. Lalu setelah kemerdekaan, pejuang yang merebut kemerdekaan ada yang kembali pada karyanya masing-masing tapi ada juga tinggal di tempat untuk menjaga kemerdekaan dan keamanan rakyat," ujar Gatot saat ditemui di sela-sela gladi bersih.
"TNI tidak pernah berjuang sendiri, selalu bersama dengan rakyat. Maka sentral kekuatan TNI adalah bersama rakyat. Tanpa rakyat, TNI tidak ada apa-apanya," kata dia.