Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Delay" Berjam-jam, Calon Penumpang Tinju Loket Lion Air di Bandara

Kompas.com - 02/10/2017, 07:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para calon penumpang maskapai Lion Air di Terminal 1B Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, mengamuk pada Senin (2/10/2016) dini hari.

Mereka kesal karena keberangkatannya tertunda berjam-jam tanpa alasan yang jelas.

Salah seorang calon  penumpang Lion Air bernama Musyaffa mengatakan, pada Minggu (1/10/2017) malam, sekitar pukul 19.00 WIB, petugas di ruang tunggu mulai  memberitahukan bahwa pesawat Lion Air yang menuju sejumlah kota mengalami keterlambatan.

"Pesawat ke beberapa kota, misalnya Denpasar, Padang, Medan dan Jambi, dibilangnya terlambat beberapa jam," ujar Musyaffa kepada Kompas.com, Senin pagi.

Tidak seluruh pengumuman diberitahukan melalui pengeras suara. Ada pengumuman yang hanya disampaikan melalui teriakan petugas di ruang tunggu.

(Baca juga: Dua Pesawat Milik Grup Lion Air di Malang Batal Terbang, Penumpang Terlantar)

Waktu  pun berlalu, emosi para  calon  penumpang semakin meningkat lantaran  tidak ada informasi lebih lanjut tentang  keberangkatan pesawatnya. Para calon penumpang menanyakan nasib mereka ke loket customer service Lion Air.

"Tapi krunya enggak ada yang bisa  menjelaskan kenapa pesawat terlambatnya bisa lama sekali," ujar Musyaffa.

Akhirnya, calon  penumpang pun  marah-marah ke kru customer service. Bahkan, ada seorang pria yang meninju kaca loket hingga  retak. Pria itu pun diamankan oleh petugas bandara.

Ada pula wisatawan asing yang terpaksa meminta uang kembali karena ketidakjelasan jadwal keberangkatan itu.

"Yang  paling  bikin kesal adalah  kami sama sekali tidak diberikan kompensasi. Padahal terlambat sampai lebih dari  tujuh jam," ujar  pria yang hendak ke Jambi dalam rangka penelitian itu.

Kompas.com  sudah  mencoba  mengonfirmasi  soal peristiwa itu ke humas Lion Air. Namun belum ada respons.

Kompas TV Lion air adalah salah satu maskapai penerbangan yang punya berderet catatan buruk tentang keterlambatan sampai penundaan terbanyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com