Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Agung Meningkat, Ribuan Ternak Dievakuasi

Kompas.com - 26/09/2017, 21:51 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.001 ekor sapi, 20 ekor kambing, tiga ekor babi, serta 3.000 ekor ayam petelur telah dievakuasi sebagai antisipasi dari meningkatnya aktivitas Gunung Agung di Bali.

Penyelamatan hewan ternak tersebut dilakukan oleh tim Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Hewan-hewan ternak tersebut ditampung di 24 desa, 14 kecamatan, dan lima kabupaten yaitu Kabupaten Klungkung, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Bangli, serta Kabupaten Gianyar.

"Sejak tanggal 22 September sampai dengan hari ini sudah ada Tim Kesiapsiagaan Darurat dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) yang turun ke lapangan, untuk melakukan penyelamatan ternak akibat erupsi Gunung Agung," kata Direktur Jenderal PKH Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita melalui keterangan resmi kepada Kompas.com, Selasa (26/9/2017).

(Baca juga: Terus Bertambah, Jumlah Pengungsi Gunung Agung Capai 75.673 Jiwa)

Diarmita menuturkan, tim tersebut tergabung dalam Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, serta Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem.

Tim telah mengevakuasi ribuan ternak. Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem, jumlah populasi ternak sapi di daerah terdampak sebanyak 48.500 ekor.

Sebagian ternak sudah dijual dan sebagian besarnya sudah dievakuasi secara mandiri oleh para peternak, lebih kurang sebanyak 28.500 ekor.

Sehingga, kata dia, setidaknya masih 19.000 ekor sapi tersisa yang harus dievakuasi oleh Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Masyarakat yang ingin melaporkan untuk penyelamatan ternaknya dapat menghubungi Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan melalui layanan telefon dan pesan di 081238632084.

Kompas TV Sebelumnya warga kebingungan mengurus ternak sambil mengungsi. Sebagian pengungsi bahkan menjual murah ternaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com