JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Mochammad Afifuddin mengatakan, segera merilis indeks kerawanan Pilkada 2018.
Saat ini, kata Afifuddin, Bawaslu sedang mengolah data yang sudah diperoleh untuk diolah menjadi panduan pelaksanaan pengawasan Pilkada 2018 yang akan digelar di 171 daerah.
"Kami sedang mengolah data untuk indeks kerawanan di 171 daerah yang akan melaksanakan Pilkada di 2018. Sekarang on going process," kata Afifuddin di kantor Bawaslu RI, Jakarta, Kamis (21/9/2017).
Apalagi, kata dia, jajarannya di tingkat Bawaslu Provinsi dan Panwas kabupaten/kota hampir seluruhnya baru menjabat tahun ini.
Baca: Bawaslu Rekomendasikan KPU Batalkan Calon Petahana Bupati Jayapura
"Sekarang (anggota) Bawaslu provinsi di 25 provinsi itu baru. Bahkan Panwas kapupaten/kota itu baru semua se-Indonesia," ungkap Afifuddin.
Mulai hari juga Bawaslu mengadakan pembekalan kepada para pengawas baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk menyamakan pemahaman akan kerawanan Pilkada.
"Per hari ini kami bimtek teman-teman kita di Bawaslu provinsi dan kabupaten/kota. Ini aktivitas yang sudah berjalan," katanya.
Rencananya, menurut Arifuddin, akhir Oktober mendatang Bawaslu sudah bisa merilis indeks kerawanan pesta demokrasi di daerah untuk 2018.
"Kira-kira sebulan lagi kami akan launching daerah mana dianggap paling rawan dari sisi politik uang. Ini menjadi orientasi kita untuk early warning, untuk pencegahan di daerah-daerah yang kita indeks berdasarkan pengalaman Pilkada sebelumnya," ujar dia.
6 akan melaksanakan pemilihan gubernur serta 116 kabupaten dan 38 kota akan melaksanakan pemilihan bupati/wali kota.
Baca: Jelang Pemilu, Bawaslu Luncurkan Logo Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.