Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penangkapan Pimpinan DPRD Banjarmasin

Kompas.com - 15/09/2017, 22:17 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan empat orang tersangka dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 

Keempatnya yani Ketua DPRD Banjarmasin Iwan Rusmali, Wakil Ketua DPRD Banjarmasin Andi Effend, Direktur Utama PDAM Bandarmasin Muslih, dan Manajer Keuangan PDAM Bandarmasin Trensis.

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata menjelaskan operasi tangkap tangan (OTT) itu bermula pada Senin (11/9/2017), Muslih meminta kepada rekanan PDAM, yakni PT Chindra Santi Pratama (CSP), menyediakan dana sebesar Rp 150 juta yang diserahkan kepada Trensis. 

Uang tersebut digunakan untuk memuluskan persetujuan Raperda penyertaan modal Pemkot Banjarmasin sebesar Rp 50,5 miliar kepada PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Bandarmasin.

(Baca: Ketua dan Wakil Ketua DPRD Banjarmasin Diduga Terima Suap Rp 150 juta)

Keesokan harinya, Selasa (12/9/2017), Trensis menerima uang tersebut kemudian disimpan ke brangkasnya.

"Kemudian pada tanggal 14 September 2017 pagi, Muslih memerintahkan Trensis untuk mengambil uang di brangkasnya sebesar Rp 100 juta, lalu meminta Rp 5 juta untuk dirinya sebagai pengganti pemberiannya terdahulu kepada Iwan Rusmali," kata Alex di KPK, Jakarta, Jumat (15/9/2017).

Pada hari itu juga, lanjut Alex, sekitar pukul 11.00 Wita, Trensis memberikan uang sebesar Rp 45 juta kepada Andi. Pemberian dilakukan di kantor DPRD kota Banjarmasin.

"Dan siang harinya, Andi menemui Trensis di kantor PDAM Banjarmasin untuk mengambil sisa uang yang belum diberikan sebesar Rp 50 juta," kata Alex.

 

(Baca: OTT di Banjarmasin Terkait Dugaan Suap Persetujuan Raperda)

Alex melanjutkan, sekitar pukul 18.50 Wita, tim penyidik KPK mengamankan Trensis di kantor PDAM. Selain itu, KPK juga mengamankan uang senilai Rp 30,8 juta rupiah yang ada di dalam berangkasnya.

Kemudian, tim penyidik KPK mengamankan Muslih di kantor PDAM dan langsung membawanya ke Polda Kalimantan Selatan untuk diperiksa.

Setelah mengamankan Muslih dan Trensis, Tim penyidik KPK menuju kediaman anggota DPRD kota Banjarmasin, Achmad Rudiani, di Banjarmasin Selatan.

Setelah itu, tim penyidik KPK melanjutkan operasi ke rumah Andi di Banjarmasin Selatan. Sekitar pukul 22.30 Wita, Andi ditangkap dan langsung dibawa ke Polda Kalsel.

Terakhir, tim penyidik menyambangi kediaman Iwan untuk melakukan penangkapan. Sekitar pukul 22.30 Wita, Iwan juga dibawa ke Polda Kalimantan Selatan.

Dalam penangkapan ini, tim penyidik juga mengamankan uang dari beberapa pihak dan bukti setoran tunai di dua rekening BCA milik Andi.

Selanjutnya, tim penyidik KPK membawa Iwan, Andi, Muslih, dan Trensis ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Keempatnya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kompas TV Empat orang yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan KPK di Banjarmasin, Kalimantan Selatan telah tiba di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com