Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Anggota DPRD Kalteng Pembakar Sekolah Dibawa ke Jakarta

Kompas.com - 07/09/2017, 17:39 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, kasus pembakaran sekolah di Palangkaraya sementara ini di-back up oleh Bareskrim Polri.

Anggota DPRD Kalimantan Tengah Yansen Binti dibawa ke Jakarta untuk menghindari konflik kepentingan di sana.

"Kalau ditangani di sana ada conflict of interest. Karena dia seorang anggota DPRD, tokoh masyarakat," ujar Setyo.

Setyo mengakui bahwa Yansen sosok yang cukup berpengaruh di Palangkaraya.

Terbukti, ia mampu menghasut delapan tersangka lainnya untuk terlibat dalam pembakaran tujuh sekolah dasar.

Baca: Anggota DPRD Disebut Akan Bakar 10 Sekolah

Namun, ia memastikan tindak pidana tersebut tak berkairan dengan partai politik Yansen, yakni Partai Gerindra.

"Tidak dikaitkan dengan parpol, dia sebagai pribadi melakukan itu," kata Setyo.

Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri mengatakan, Yansen dibawa ke Bareskrim Polri untuk memudahkan pemeriksaan.

Selain itu, dikhawatirkan terjadi konflik di wilayah karena banyak pengikut Yansen yang menentang penangkapan itu.

"Jangan sampai ada yang menyebarkan, dia tidak salah, itu melebar ke mana-mana. Apalagi bicara medsos itu hoaksnya nanti ke mana-mana," kata Rikwanto.

Dalam kasus ini, polisi menetapkan sembilan tersangka, termasuk Yansen.

Baca juga: 
Polisi: Anggota DPRD Hasut Bakar 7 Sekolah

Polisi menyebut Yansen sebagai auktor intelektualis yang menggerakkan delapan tersangka lainnya untuk membakar sejumlah sekolah.

Motifnya, ia ingin mendapatkan perhatian dari Gubernur Kalimantan Tengah Sugiarto Sabran berupa proyek.

Para tersangka dijerat Pasal 187 jo Pasal 55 KUHP karena melakukan pembakaran secara bersama-sama.

Kompas TV Pasca-bentrokan antar aparat dan warga pada Senin kemarin, 18 pelaku ditangkap.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com