Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pak Jusuf Kalla Nikah, Saya Masih TK Kecil...

Kompas.com - 27/08/2017, 22:12 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo hadir dalam perayaan 50 tahun pernikahan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Mufidah Kalla. Dalam sambutannya, Jokowi berkelakar bahwa 50 tahun ketika Kalla dan Mufidah menikah, dirinya masih sangat belia.

"50 tahun yang lalu tepatnya 27 Agustus 1967 bapak Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla melangsungkan pernikahan. Saya tahun itu masih kelas TK," kata Jokowi di hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (27/8/2017).

"Saya lahir tahun 1961. Jadi usia 5-6 tahun, artinya saya masih di TK kecil," lanjutnya.

Jokowi berujar, banyak orang di negeri ini yang bermimpi juga punya rumah tangga yang langgeng dan tanpa banyak masalah seperti Jusuf Kalla dan Mufidah.

"Setiap dari kita semuanya bermimpi untuk bisa seperti Pak JK dan Bu Mufidah. Seperti hari ini di ulang tahun perkawinannya ke-50 tahun. 50 tahun adalah usia perkawinan yang sangat panjang," katanya.

Baca juga: Romantisnya Jusuf Kalla, Siapkan Puisi untuk Kado Perkawinan Emas

Jokowi pun menyanjung Kalla sebagai kepala rumah tangga yang ulung dalam memimpin dan mengarungi mahligai rumah tangga. "Saya sering mendapatkan bisikan dari Bu Jokowi. Pak, ibu Mufidah itu sangat sederhana, sangat sabar. Tapi saya enggak tahu kalau dengan Pak JK," kata Jokowi menirukan Iriana.

"Saya sendiri juga menjadi sebuah saksi dalam kehidupan saya dengan Pak JK di pemerintahan. Pak JK juga sama, Pak JK sangat sabar. Saya juga tidak pernah melihat Pak JK marah," tambah Jokowi.

Karenanya, Jokowi menganggap Kalla dan Mufidah adalah pasangan suami-istri yang serasi. Hal itu kata dia, tercermin dalam banyak hal.

"Pertama beliau berdua ini sangat sehat. Pak JK masih olahraga, masih rutin. Saya dengar setiap minggu tiga kali. Tapi, saya enggak tahu Ibu Mufidah berapa kali dalam seminggu (olahraga). Belum dapat bisikan dari Bu Jokowi," katanya.

"Bisnis sukses, karir politik juga sama. Semua sudah dilalui, dari Ketua Golkar pernah, jadi Menteri Pak JK pernah, jadi Menko pernah, jadi Wapres dua kali. Inilah kesuksesan politik beliau," lanjutnya.

Tak hanya itu, masih menurut Jokowi, perpaduan budaya dan latar belakang antara Kalla dan Mufidah juga mencerminkan "Indonesia" yang sesungguhnya. Misalnya, Kalla dari Bugis, sedangkan Mufidah dari Minang.

"Sangat Indonesia. Kalau saya Solo dan Solo. Belum seperti Pak JK dan Ibu Mufidah," ungkap Jokowi.

Terakhir, Jokowi juga menyebut bahwa Kalla tak hanya merupakan mitranya sebagai pemimpin negara. Tapi kata Jokowi, hubungannya dengan Kalla lebih dari itu dalam keseharianya.

"Pak JK mitra banyak hal dengan saya. Bukan hanya mitra di pemerintahan, tapi dalam keseharian. Saya tidak tahu Pak JK dengan Bu Mufidah apakah sering berkelakar atau menyampaikan sesuatu dengan lucu. Kalau dengan saya guyonan dengan lost. Tertawa bersama-sama. Tapi yang tahu hanya saya dengan Pak JK," katanya Jokowi.

Baca juga: Jusuf Kalla: Kalian Lihat, Saya Sehat-sehat Saja Kan?

Hadir acara tersebut antara lain, Presiden ketiga BJ Habibie, Sinta Nuriyah Wahid, Wakil Presiden keenam Try Sutrisno dan istri, Wakil Presiden kesembilan Boediono dan Herawati Boediono.

Lainnya, turut hadir antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Ketua DPD Oesman Sapta Odang.

Kompas TV Melihat Keakraban Para Presiden RI di Istana Merdeka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com