JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Nurul Arifin masih mencari figur yang akan mendampinginya pada Pilkada Kota Bandung.
Nurul mengaku bersyukur karena hasil survei lembaga nasional yang menjadi rujukan Golkar, ia menempati peringkat tiga besar.
"Ke depannya mudah-mudahan kami tinggal menentukan dengan siapa kami akan berkoalisi, kemudian menentukan dengan siapa wakilnya. Karena saya tidak maju untuk wakil, tetapi maju untuk menjadi wali kota," kata Nurul, di sela Workshop Nasional Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Jumat (25/8/2017).
Nurul menambahkan, sementara ini Golkar akan berkoalisi dengan Hanura.
Baca: Alasan Nurul Arifin Pilih Maju di Pilkada Kota Bandung daripada Jabar
Jumlah suara kedua partai sudah cukup untuk mengusung pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota.
Adapun di DPRD Kota Bandung, keduanya sama-sama memiliki enam kursi. Sedangkan jumlah minimal kursi adalah 10 kursi.
"Jadi kami 12 kursi. Sudah cukup untuk maju di pilwakot," kata Nurul.
Anggota DPR periode 2009-2014 itu berharap, pertarungan Pilkada Kota Bandung bisa berjalan dengan adil serta tak diwarnai isu-isu SARA.
"Tidak ada isu-isu sara dimunculkan, black campaign yang hasilnya memecah belah publik. Itu yang kami harapkan," kata dia.