Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Jangan Hanya Ingat Ahok yang Emosional, tetapi Hasilnya Baik

Kompas.com - 19/08/2017, 17:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sangat memperhatikan keberadaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Hal itu disampaikan Djarot pada sambutannya ketika meraih penghargaan Manggala Karya Kencana dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (19/8/2017).

(Baca Perayaan HUT RI, dari Peresmian Simpang Susun Semanggi hingga Gebyar RPTRA)

Djarot menyebutkan, dalam kegiatan rapat pimpinan (rapim), misalnya, Ahok pernah mengatakan bahwa RPTRA merupakan bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan Jakarta.

Djarot mengingat Ahok sebagai sosok yang sangat rinci memperhatikan sampai hal terkecil untuk tujuan kepentingan masyarakat.

"Kalau saya ingat Pak Ahok, jangan hanya ingat ungkapan yang meledak-ledak dan emosional, tapi hasilnya betul-betul baik dan detail untuk memperhatikan masyarakat sampai yang terkecil," ujar Djarot.

Melalui RPTRA, ia ingin menciptakan keluarga yang dekat dengan lingkungan dan saling mencintai, tidak hanya kepada sesama tapi juga bangsa dan negara.

Djarot berupaya agar kebijakan membuat RPTRA punya landasan yuridis yang lebih kuat dengan membentuknya sebagai peraturan daerah (perda), bukan hanya peraturan gubernur.

"Kita harus ajukan menjadi perda, sehingga menjadi satu kebijakan keputusan bersama antara eksekutif dan legislatif untuk masa depan keluarga Jakarta," ujar Djarot.

Dengan RPTRA ini, Djarot berharap bisa meletakkan dasar-dasar yang baik untuk Jakarta. Dasar-dasar yang baik itu yang diyakininya suatu saat akan dapat menghasilkan hal yang positif.

"Dengan cara seperti itulah, kita bisa benar-benar mengisi kemerdekaan Indonesia dengan sebaik-baiknya," ujar Djarot.

Djarot mendapatkan penghargaan Manggala Karya Kencana dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Manggala Karya Kencana merupakan penghargaan dari pemerintah pusat melalui BKKBN kepada sosok yang dinilai memiliki dedikasi tinggi terhadap program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.

Dalam sambutannya, Djarot mengucap syukur dan terima kasih atas penghargaan ini. Menurut Djarot, penghargaan yang diterimanya itu tak lepas dari peran masyarakat, lurah, camat, sampai wali kota di Jakarta, yang bekerja keras untuk membangun keluarga yang sehat dan sejahtera.

Penghargaan yang diterima ini juga tak lepas dari apa yang sudah dikerjakan Joko Widodo saat menjadi gubernur DKI dan Ahok sebagai penerusnya, yakni membuat taman yang sekarang ini dikenal sebagai RPTRA.

"Apa yang kita terima saat ini juga tidak boleh dilepaskan dari apa yang sudah dikerjakan oleh Pak Jokowi sebagai awal sebagai gubernur DKI Jakarta 2012, dilanjutkan dengan Pak Basuki Tjahaja Purnama," kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com