JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Penyidik Polri akan memeriksa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di Kedutaan Besar RI untuk Singapura pada Senin (14/8/2017).
Pemeriksaan tersebut dilakukan penyidik Polri untuk meminta keterangan dari Novel terkait penyiraman air keras yang dialaminya.
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, pimpinan bersama tim KPK akan mendampingi Novel saat pemeriksaan. Febri mengungkapkan, KPK telah menerima surat dari Polri pada Jumat (11/8/2017).
"Besok tim KPK akan mendampingi Novel Baswedan terkait rencana pemeriksaan oleh tim penyidik Polri. Selain didampingi tim, besok ada pimpinan KPK yang juga akan ke Singapura," ujar Febri melalui keterangan tertulisnya, Minggu (13/8/2017).
Baca: Periksa Novel, Polisi Akan Konfirmasi Keterlibatan Jenderal
Meskipun pemeriksaan korban bukanlah syarat ditemukannya pelaku penyerangan, lanjut Febri, namun KPK berharap akan ada titik terang setelah pemeriksaan. Dengam demikian, pelaku penyerang bisa diproses segera dan aktor intelektual pun bisa ditemukan.
"Apalagi beberapa waktu sebelumnya Presiden telah menunjukkan perhatian yang kuat untuk pengungkapan kasus ini," kata dia.
Menurut Febri, sejak awal Novel mengatakan bersedia untuk memberikan informasi dan diperiksa. Sejumlah informasi yang dimiliki Novel pun pernah disampaikan pada penyidik yang ke Singapura sebelumnya.
Menurut rencana, usai pemeriksaan, Novel akan menjalani operasi besar di mata sebelah kiri pada Kamis (17/8/2017) mendatang.
Baca: Novel Baswedan akan Jalani Operasi Besar Tanggal 17 Agustus
"KPK dan keluarga berharap doa dari seluruh pihak agar operasi dan segala perawatan berhasil. Dan para penegak hukum diberikan kekuatan untuk mengungkap kasus ini. Termasuk penanganan kasus e-KTP yang pernah ditangani Novel semakin maju mengungkap aktor-aktor utama yang merugikan keuangan negera hingga triliunan Rupiah," kata Febri.
Sebelumnya Novel menyatakan pesimistis kasusnya bakal diusut tuntas oleh kepolisian. Hingga lebih dari 100 hari, polisi belum berhasil menangkap satu pun pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel.
Novel yakin para penyidik punya kemampuan untuk mengungkap kasus dalam waktu dekat. Hanya saja, ia meragukan keberanian para penyidik untuk menuntaskan kasus itu.
"Saya cukup bisa sebut Polri tidak akan berani mengungkap. Mungkin begini, ayo kita lihat apakah ke depan akan diungkap. Saya yakin sekali tidak akan diungkap," ujar Novel dalam wawancara bersama Mata Najwa di Metro TV, Rabu (26/7/2017) malam.
Novel menduga ada keterlibatan oknum polisi dalam penyiraman air keras. Ia pun menyampaikannya kepada perwira Polri yang sempat bertemu dengannya.