Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontras Menilai Jokowi Hanya Jaga "Image" dalam Kasus Novel

Kompas.com - 09/08/2017, 16:31 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dinilai tidak memberikan pesan yang tegas kepada Polri dalam upaya penyelesaian kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.

Saat menerima Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Istana pada Rabu (31/7/2017), Jokowi hanya berpesan agar kasus Novel diselesaikan secepat mungkin.

"Jokowi pesannya ngambang. Secepat mungkin itu ukurannya apa? Besok? Lusa? Minggu depan? Bulan depan? Tahun depan? Kapan?" kata Wakil Koordinator Kontras Puri Kencana Putri, saat jumpa pers mengenai evaluasi kinerja kepolisian di Kantor Kontras, Rabu (9/8/2017).

Puri menilai, akibat pesan Jokowi yang tidak jelas maka kinerja kepolisian dalam penanganan kasus novel pasca-pertemuan pun tidak berjalan maksimal.

Setelah sembilan hari setelah pertemuan Jokowi-Kapolri, menurut dia, tidak ada kemajuan yang berarti dalam pengusutan kasus Novel. Padahal, hari ini sudah memasuki hari ke-120 sejak Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal.

"Bahayanya, kalau Presiden hanya kasih pesan umum, general, harus diselesaikan secepat mungkin, takutnya Presiden juga enggak nagih," kata Puri.

"Hanya satu kali (diingatkan), dan momentum jaga image saja. Karena public pressure-nya menurut dia sudah cukup tinggi, 'oke sekali saya ketemu Tito'. Kita lihat nih dua Minggu belum ada progresnya. Wajah negara ini malu," ujar dia.

(Baca juga: Jokowi Seharusnya Langsung Respons Kasus Novel setelah Peristiwa Terjadi)

Puri mengatakan, saat ini pihaknya masih mencoba bersabar menunggu langkah kepolisian yang hendak meminta keterangan Novel di Singapura.

Ia berharap langkah tersebut bisa mengungkap pelaku penyerangan sekaligus dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam kasus ini.

(Baca juga: Ucapan Novel soal Keterlibatan Jenderal Polisi Harus Jadi Perhatian Jokowi)

Namun, jika pasca pemeriksaan Novel, belum ada kemajuan yang berarti, maka Kontras bersama para aktivis antikorupsi akan kembali menuntut Presiden untuk membentuk tim gabungan pencari fakta independen.

"Kalau hasil di Singapura enggak ada progresnya, TGPF independen harus digenjot lagi. Karena penyidik mabes terbukti tidak bisa melakukan apa apa," kata dia.

Kompas TV KPK Gelar Doa Bersama Untuk Novel Baswedan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Imigrasi Bakal Tambah 50 'Autogate' di Bandara Ngurah Rai

Imigrasi Bakal Tambah 50 "Autogate" di Bandara Ngurah Rai

Nasional
Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Nasional
Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Nasional
Imigrasi Bakal Terapkan 'Bridging Visa' Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Imigrasi Bakal Terapkan "Bridging Visa" Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Nasional
Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com