Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Staf KBRI soal Sulitnya Evakuasi WNI di Daerah Perang Suriah

Kompas.com - 10/08/2017, 16:11 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Kedutaan Besar RI (KBRI) di Damaskus, Abdul Kholik Zahron, menceritakan perihal sulitnya upaya evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di daerah perang di Suriah.

Daerah konflik yang dimaksud di antaranya Deir al-Zur, Raqqa, dan Sarmada.

Ia mengatakan, suatu hari dirinya bersama staf KBRI Damaskus lainnya harus mengevakuasi salah satu WNI. Ketika tim tiba di salah satu lokasi, mobil yang dikendarai ditembak oleh orang yang tak diketahui keberadaannya.

"Di-sniper, kaca kami hancur dan nembus dari kaca kanan ke kaca kiri (mobil)," kata Zahron di Bareskrim Mabes Polri yang sementara bertempat di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017).

Zahron mengatakan, perlindungan WNI di daerah konflik, termasuk para TKI, harus diutamakan. Oleh karena itu, meskipun sulit namun evakuasi tetap harus dilakukan.

Zahron melanjutkan, evakuasi juga pernah dilakukan menggunakan helikopter. Evakuasi ini bekerja sama dengan pemerintah setempat.

Saat itu, kata Zahron, ada satu TKW yang bekerja di Deir al-Zur. Daerah tersebut dikuasai pemerintah, namun karena daerah sekitarnya dikuasai kelompok ISIS maka tidak memungkinkan jika evakuasi dilakukan dengan menggunakan mobil.

"Kami minta bantuan Pemerintah Suriah. Pakai helikopter, TKW itu diterbangkan ke Damaskus," kata dia.

(Baca juga: Pemerintah Diingatkan Awasi WNI yang Pulang dari Suriah)

Ia mengatakan, mengenai sulitnya evakuasi WNI di daerah konflik itu terjadi dalam kurun waktu 2013 hingga 2014. Saat ini, menurut Zuhron, situasi keamanan sudah lebih baik.

Evakuasi terhadap WNI yang terjebak di kota yang tengah berkonflik lebih mudah dilakukan.

"Situasi sekarang sudah lumayan (aman) karena wilayahnya banyak yang sudah dikuasai pemerintah. Evakuasi lebih mudah kalau dilakukan di daerah yang dikuasai pemerintah," kata dia.

Kompas TV Pengungsi di Raqqa Kekurangan Air dan Pangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com