Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampaikan Ujaran Kebencian Jadi Alasan PKS Laporkan Viktor Laiskodat ke Polisi

Kompas.com - 07/08/2017, 13:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi melaporkan politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Viktor Bungtilu Laiskodat ke Bareskrim Polri.

 

Pelaporan dilakukan pada hari ini, Senin (7/8/2017), ke Bareskrim Polri, Jakarta.

PKS mengutus Ketua Departemen Hukum dan HAM DPP PKS Zainudin Paru dan empat orang timnya untuk membuat laporan tersebut.

Setelah laporan diterima, Zainudin menunjukkan surat tanda bukti lapor dengan nomor TBL/515/VIII/2017/Bareskrim.

Pada surat tersebut, Zainudin bertindak selaku pelapor, dengan terlapor Viktor.

Viktor dilaporkan atas perkara dugaan ujaran kebencian (hate speech) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156 KUHP.

"Jadi sudah resmi dilaporkan," kata Zainudin.

Baca: Ketum MUI Harap Polemik akibat Ucapan Politisi Tak Korbankan Bangsa

Dia mengatakan, laporan ini sebagai bentuk protes PKS atas pernyataan Viktor yang dinilai menyesatkan masyarakat melalui pidatonya 1 Agustus 2017 di Kupang, NTT.

"Kenapa kami melaporkan jadi secara eksplisit Saudara Viktor menyebut empat partai politik Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN sebagai partai yang menolak perppu pelarangan ormas terkait dengan khilafah dan ekstremis, sebagaimana yang kita dengar. Dan kami dianggap sebagai pendukung," ujar Zainudin.

Selain itu, menurut PKS, dari pernyataannya, Viktor menyamakan partai-partai tersebut dengan PKI.

Baca: Ucapan Politisi Dinilai Mendestruksi Toleransi dan Keberagaman

Pernyataan lain dari Viktor juga dinilai berbau kebencian dan permusuhan, serta berbahaya dan tidak mendidik.

PKS merasa perlu melaporkan Viktor untuk memberikan pendidikan dan menjaga stabilitas politik.

"Bagi kami PKS ini untuk pendidikan politik dan meluruskan informasi yang sesat dan ini bentuk tanggung jawab PKS sebagai bagian dari elemen bangsa untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional," ujar Zainudin.

Kompas TV Nasdem Luncurkan Al Quran Digital

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com