Salin Artikel

Kasus Jessica dan Bukti Lengkap Kasus Novel

Bukti lengkap?

Iya!

Bukan bukti lengkap dari semua sisi penyelidikkan, tetapi bukti lengkap yang cukup untuk menjawab siapa orang-orang yang tampil di CCTV Novel.

Hari ini, Senin, 118 hari sudah penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, terjadi. Terhitung, sudah empat bulan kasus berjalan dan polisi belum juga berhasil mengungkap siapa pelakunya.

Saya mendapat empat rekaman CCTV dan mencoba menganalisanya. Saya meminta bantuan sejumlah ahli forensik digital untuk menambah pixel atau titik-titik pada CCTV supaya rekaman gambar terlihat jelas.

Apa yang saya dapatkan?

Belajar dari kasus Jessica

Seperti halnya kasus Novel, dalam kasus Jessica yang didakwa membunuh Wayan Mirna Salihin, rekaman CCTV memegang peranan penting. Putusan Mahkamah Agung (MA) pada Juni 2017 menetapkan hukuman 20 tahun penjara untuk Jessica.

Sebelumnya, persidangan Jessica disiarkan luas secara langsung oleh sejumlah TV. Jalannya persidangan berlangsung terbuka. Bukti-bukti persidangan dan metode pembuktian dapat diikuti secara terbuka oleh masyarakat.

Salah satu yang menyita perhatian adalah rekaman CCTV. Salah satu dasar putusan hakim adalah rekaman tersebut.

Salah satu cara untuk mendapatkan informasi dari rekaman CCTV adalah dengan membesarkan citra gambarnya. Hasilnya, gambar menjadi pecah karena gambar dari CCTV memiliki resolusi kecil.

Nah, demi mendapat gambar yang jelas, gambar yang pecah tiadi ditambahi pixel atau titik-titik pada wilayah yang relevan.

Empat rekaman CCTV di kasus Novel

Tim Aiman KompasTV mencoba untuk mencari data selengkap mungkin terkait kasus Novel. Tim mendapat CCTV lengkap yang berasal dari lokasi paling dekat dengan penyerangan Novel. Ada empat CCTV yang didapat.

Waktu kejadian memang saat subuh ketika hari masih gelap. Gambar CCTV pun tidak terang. Namun, dari hasil penelusuran gambar pada CCTV, terungkap detail motor pelaku, postur tubuh pelaku, dan pada tahap yang lebih jauh bisa mengidentifikasi plat nomor motor pelaku, meskipun plat nomor bisa saja palsu.

Bermodal dari hasil CCTV ini, Aiman juga menghampiri orang yang pernah dilaporkan Novel terkait penyerangannya. Orang itu sempat diperiksa Polisi tapi dilepaskan karena memiliki alibi yang kuat. Yang bersangkutan tidak berada di lokasi kejadian saat penyerangan.

Aiman juga mewancarai Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono yang menyampaikan bahwa rekaman CCTV masih diperiksa, bahkan dibawa ke Australia untuk didalami.

Setidaknya ada perkembangan signifikan pasca-Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Aziz menjabat beberapa hari. Idham menggantikan Irjen Pol M Iriawan.

Idham adalah mantan pejabat Densus 88 Polri. Ia rekan seangkatan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Keduanya mendapatkan penghargaan saat melumpuhkan gembong teroris Doktor Azahari tahun 2005 silam.

Setelah beberapa hari Idham menjabat di Kepala Polda, sketsa penyerang Novel keluar. Semoga Idham mampu menyelesaikan kasus ini.

Saya Aiman Witjaksono,

Salam.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/07/08331921/kasus-jessica-dan-bukti-lengkap-kasus-novel

Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke