Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undang Mahfud MD Pekan Depan, Ini Alasan Pansus Angket KPK

Kompas.com - 13/07/2017, 18:49 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengundang Pakar Tata Hukum Negara Mahfud MD, Selasa (18/7/2017). Anggota Pansus Hak Angket KPK dari Fraksi PPP, Arsul Sani menuturkan, sejak awal pembentukan, pansus sudah sepakat untuk menampung semua aspirasi, tidak hanya dari satu pihak.

Di samping itu, diundangnya Mahfud sekaligus untuk menepis anggapan di masyarakat bahwa pansus hanya mengundang pakar yang pro terhadap hak angket.

"Iya itulah yang kami ini kan (maksudkan)," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Dirinya bahkan sempat mengusulkan kepada forum pansus untuk juga mengundang Pakar Hukum Pidana, Muladi.

Arsul menilai sosok Muladi cenderung netral dalam menyampaikan pandangan. Meski disetujui pansus, namun pansus masih mempertimbangkan kondisi kesehatan Muladi.

(Baca: Lawan Pansus DPR, Pegawai KPK Ajukan Uji Materi ke MK)

"Kalau Prof Muladi kan netral. Dia netral saja. Dia sudah bilang, ya nanti KPK-nya saya sentil tapi DPR-nya juga saya sentil," ucap Arsul.

Sementara itu, Anggota Pansus Hak Angket KPK dari Fraksi PDI Perjuangan, Eddy Wijaya Kusuma menuturkan, Mahfud memiliki pandangan berbeda dan juga luas. Maka akan menjadi baik jika pandangan tersebut diungkapkan dalam forum pansus secara resmi.

"Prof Mahfud kan banyak pendapat lain. Baiknya orang seperti Prof Mahfud juga didengarkan keterangannya secara resmi. Pansus KPK kan lembaga resmi," tutur Eddy.

Yang terpenting, kata dia, undangan para pakar hukum memiliki tujuan baik.

"Bagaimana membahas ini, memikirkan negara yang katanya masalah korupsi yang belum tertangani dengan baik," kata Anggota Komisi III DPR itu.

Kompas TV Yusril: Kalau KPK Tak Setuju Angket, Bawa ke Pengadilan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com