Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemindahan Ibu Kota, Bappenas Upayakan Tak Ada Pembebasan Lahan

Kompas.com - 12/07/2017, 06:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan mencari lokasi yang luas dan sebisa mungkin sudah menjadi aset negara, terkait pemindahan ibu kota.

Menurut Bambang, lahan yang luas dan merupakan tanah negara itu banyak berada di luar Jawa. Wilayah-wilayah inilah yang nantinya akan masuk dalam kajian Bappenas, khususnya mengenai lokasi baru pusat administrasi pemerintahan.

"Kami prioritaskan yang negara sudah memiliki kepemilikan pasti terhadap areal tanah tersebut. Sehingga, tidak ada lagi biaya pembebasan lahan. Kalau bisa nol," kata Bambang dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR-RI, Selasa (11/7/2017).

Kementerian terkait, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga akan melakukan survei ketersediaan air, pengendalian banjir, hingga risiko bencana. Wilayah terpilih adalah wilayah dengan risiko bencana paling minim.

Bambang menambahkan, wilayah terpilih sebagai kota pusat pemerintahan yang baru ini betul-betul kota yang baru dikembangkan atau masih green field.

"Infrastruktur dasar harus dibangun semuanya dengan kualitas baik. Perhitungannya akan dilakukan dalam studi tersebut, termasuk skemanya yang tidak memberatkan APBN. Kami akan kedepankan public private partnership," ucap Bambang.

Dia mengatakan, selain memindahkan kantor-kantor pelayanan pemerintahan, pemerintah juga akan memindahkan kantor-kantor lembaga tinggi negara.

"Jadi, bukan hanya (kantor) pemerintah, tetapi juga DPR, yudikatif, Mahkamah Agung. Itu akan menjadi bagian dari ibu kota," kata dia.

"Sama seperti Washington DC, kongresnya ada di situ. Parlemen Australia juga ada di Canberra," ujar mantan Menteri Keuangan itu.

(Baca juga: Bappenas: 400.000 PNS Pusat Bakal "Diangkut" ke Ibu Kota yang Baru)

Sementara itu, Jakarta tetap menjadi pusat bisnis, pusat perdagangan, dan pusat jasa keuangan.

Untuk melakukan kajian pemindahan pusat administrasi ini, Bambang menyebut dibutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp 7 miliar.

Ahli asing (urban planner) yang berkompeten juga akan dilibatkan dalam kajian komprehensif.

(Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Disebut Perlu Waktu 15 Tahun)

Kompas TV JK: Pemindahan Ibu Kota Harus Dipikirkan Secara Matang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com