JAKARTA, KOMPAS.com - Istana membantah kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kedai Kopi Tuku berkaitan dengan isu boikot terhadap produk kedai waralaba Starbucks.
"Kedatangan Presiden ke Kopi Tuku tidak ada hubungannya ya dengan (isu) boikot terhadap Starbucks. Hanya saja memang waktunya berbarengan," ujar Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki di kantornya, Selasa (4/7/2017).
Kedatangan Presiden Jokowi ke Kedai Kopi Tuku yang terletak di bilangan Cipete, Jakarta Selatan tersebut sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pengembangan produk lokal sekaligus usaha mikro, kecil dan menengah.
"Kalau Presiden ke Tuku Kopi itu, justru ingin melihat ada potensi usaha kecil brand Indonesia dengan produk lokal. Potensi ekonominya itu sangat besar kalau skala mereka kita naikkan," ujar Teten.
"Saya sudah bertemu dengan Presiden dan beliau bilang kopi itu memang enak, harganya kompetitif. Pak Presiden melihat, 'wah ini potensi ekonomi nasional yang besar'," kata dia.
Apalagi, Teten melanjutkan, kualitas serta cita rasa kopi Indonesia telah dikenal luas oleh mancanegara.
Di tengah ekonomi dunia yang lesu, Jokowi pun yakin, dengan pengemasan yang tepat, usaha kopi lokal bakal maju dan bisa mengalahkan kedai kopi brand luar negeri yang selama ini mendominasi pasar.
Dengan demikian, industri pengolahan kopi pun berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional.
Pada Minggu (2/7/2017) siang lalu, Presiden Jokowi dan keluarga mengunjungi Kedai Kopi Tuku. Jokowi beserta keluarga menjatuhkan pilihannya ke "kopi susu tetangga".
"Pak Presiden tadi memilih kopi susu tetangga yang hot," ujar pemilik kedai kopi, Andanu Prasetyo kepada Kompas.com.
(Baca: Di Kedai Tuku, Jokowi Pesan "Kopi Susu Tetangga")
Kopi yang digunakan adalah campuran dari gilingan kopi Aceh, Garut dan Flores, kemudian dicampur susu dan gula aren.
"Kopinya sendiri menggunakan racikan khusus. Jadi, ketika disangrai, ada waktu tertentunya, sampai pada kualitas tertentu yang menurut kami maksimal rasanya," ujar dia.
Menu kopi susu tetangga seharga Rp 18.000 tersebut, lanjut Andanu, memang cukup populer di kalangan pengunjung.
(Baca juga: Beli Kopi Susu, Jokowi Apresiasi Pengusaha yang Kembangkan Produk Lokal)