Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

52 Tahun Harian Kompas, dari Koran Hitam Putih ke Era Multimedia

Kompas.com - 28/06/2017, 14:10 WIB
Heru Margianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Apa yang ada di benak Anda mendengar kata kompas? Koran. Asosiasi koran amat lekat dengan kata kompas selama berpuluh-puluh tahun.

Begitulah memang. Selama lebih dari 50 tahun Kompas menemani masyarakat Indonesia dengan gaya jurnalismenya yang khas melewati tiga zaman: Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Ia adalah media cetak tertua yang masih bertahan di Indonesia.

Atau, Anda mungkin menjawab pedoman arah. Kompas adalah alat penunjuk arah.

Begitu juga memang maksudnya. Dengan menyandang nama Kompas, koran ini memang dimaksudkan sebagai penunjuk arah.

Mulanya, ketika pertamakali didirikan oleh PK Ojong dan Jakob Oetama, koran ini hendak dinamai Bentara Rakyat. Artinya, koran baru ini memang dimaksudkan untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia rakyat.

Namun, Bung Karno tidak setuju dengan nama tersebut. Si Bung berkata, “Aku akan memberi nama yang lebih bagus...”Kompas”! Tahu toh, apa itu kompas? Pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan dan hutan rimba!”.

Jadilah nama pemberian Bung Karno itu digunakan sebagai nama koran hingga sekarang.

Harian Kompas terbit pertamakali pada 28 Juni 1965. Terbit empat halaman dengan cetakan perdana sebanyak 4.828 eksemplar, harian Kompas hadir dengan wajah hitam putih. Harga ecerannya Rp 25 dan Rp 500 untuk langganan per bulan.

Ada enam iklan yang menemani kehadiran pertama Kompas. Tarif iklan waktu itu adalah Rp 15 per mm/kolom.

Empat halaman di edisi perdana itu menampilkan 20 berita dengan berita utama “Konferensi Asia-Afrika II Ditunda Empat Bulan.” Di sudut kanan bawah ada "Pojok Mang Usil" dengan tulisan “ “Mari ikat hati. Mulai hari ini, dengan Mang Usil”.

Selama 52 tahun, pojok Mang Usil setia menemani pembaca.

Kompas edisi perdana, 28 Juni 1965

LITBANG KOMPAS Enam iklan perdana pada edisi perdana harian Kompas, 28 Juni 1965.

Terus berubah

Hari ini, 28 Juni 2017, harian Kompas genap berumur 52 tahun. Wajahnya tidak lagi hitam putih. Wajah Kompas terus berubah dari waktu ke waktu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com