Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentas Dubes Amerika Serikat soal Sekolah Delapan Jam

Kompas.com - 18/06/2017, 21:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Joseph R Donovan optimistis pemerintah Indonesia dapat mengambil keputusan yang terbaik soal sistem pendidikan yang akan diterapkan.

Donovan rupanya juga mencermati wacana sekolah delapan jam per hari dan lima hari dalam sepekan. Namun, dia mengatakan tentu saja soal sistem pendidikan ini adalah kewenangan dari pemerintah Indonesia.

"Saya tahu ini menjadi diskusi besar di Indonesia. Indonesia harus menentukan bagaimana sistem pendidikannya dan mau menuju ke mana. Saya yakin pemerintah Indonesia akan mengambil keputusan terbaik," kata Donovan ditemui di sela-sela buka puasa bersama di kediamannya, Jakarta, Minggu (18/6/2017).

Baca juga: Mendikbud: Belajar Delapan Jam Untungkan Madrasah

Buka puasa bersama yang digelar di kediamannya tersebut juga dalam rangka menyambut kepulangan para pelajar peserta Youth Exchange Study (YES) Program 2016.

Donovan menjelaskan, YES Progam ini adalah kegiatan yang membawa para pelajar dari Indonesia ke Amerika Serikat. Di sana, selama setahun mereka tinggal bersama orangtua angkat.

Selain sekolah, para paserta YES Program juga belajar tentang AS sekaligus memperkenalkan Indonesia kepada orang-orang di sana.

Donovan mengatakan ia sangat bangga tahun lalu ada 83 pelajar Indonesia yang bisa mengikuti program ini.

"Keuntungan bagi pelajar sendiri, mereka bisa mengenal satu sama lain, menjalin pertemanan, dan menciptakan perdamaian," kata Donovan.

Baca juga: Soal "Full Day School", Mendikbud Sebut Madrasah Diniyah Akan Ditarik ke Sekolah Formal

Kompas TV Polemik Kebijakan Sekolah 5 Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com