Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Islam dari Sisi Mana Pun Tak Ada yang Mengajarkan Terorisme"

Kompas.com - 15/06/2017, 07:19 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

LOMBOK, KOMPAS.com - Pengasuh Pondok Pesantren Al Istiqomah Kapu, Hidayatullah, menyayangkan melencengnya ideologi para teroris dari ajaran agama yang sesungguhnya.

Cara kekerasan maupun membunuh sebagaimana yang dilakukan kelompok teroris bukan sesuatu yang diajarkan dalam agama.

"Sejauh kami mempelajari Islam baik digali dari sisi mana pun, tidak ada satu pun yang mengajarkan tentang terorisme dan radikalisme," ujar Hidayatullah saat ditemui di pondok pesantrennya di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Rabu (14/6/2017).

Justru, kata dia, Islam mengharamkan merusak apa pun dan mengganggu siapa pun di muka bumi. Semua perbedaan, baik perbedaan suku maupun agama, harus dihormati.

Hidayatullah mengatakan, sebagai pembimbing santri di pondok pesantren, ia selalu menyampaikan bahwa Islam agama yang damai dan tentram.

"Sangat menghormati siapa saja dan selalu bercita-cita ingin menciptakan keharmonisan dan kedamaian dunia," kata Hidayatullah.

Sebagai putra asli Lombok, dia merasa terganggu dengan banyaknya kelompok radikal yang mengembangbiakkan selnya di sejumlah pondok pesantren.

(Baca juga: Sejumlah Pondok Pesantren di NTB Terindikasi Sebarkan Paham Radikal)

Diketahui, ada beberapa pondok pesantren di Dompu dan Bima yang diduga santrinya diajarkan ideologi radikal dan pelatihan semi militer.

Oleh karena itu, polisi dari polres setempat di NTB rutin memberi penyuluhan kepada pondok pesantren dan sekolah-sekolah mengenai kontra radikal dan Pancasila.

"Kami sampaikan bahwa Islam mengatakan haram merusak apa pun, tidak boleh menganggu siapa pun, baik Islam sendiri dan tidak memiliki keyakinan yang sama tidak boleh diganggu," kata dia.

Kompas TV Warga Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (11/6) pagi digegerkan oleh kabar kaburnya narapindana kasus terorisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com