Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khairul Ghazali, Mantan Teroris yang Tobat dan Mendirikan Pesantren

Kompas.com - 09/06/2017, 09:07 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat bulan mendekam di penjara menjadi titik balik bagi Khairul Ghazali untuk menyadari kesalahannya menjadi seorang teroris.

Selama belasan tahun Khairul mengikuti ajaran radikal dan kelompok yang menyebarkan paham radikalisme.

Khairul ditangkap oleh Densus 88 karena terlibat dalam perampokan Bank CIMB Niaga di Kota Medan yang menewaskan salah seorang anggota Brimob.

Dia juga terlibat kasus penyerangan terhadap Polsek Hamparan Perak.

Polisi menangkap Khairul pada September 2010.

"Empat bulan saya evaluasi kembali tindakan saya, karena penjara tempat saya ditahan di Mako Brimob menjadi tempat untuk itikaf," ujar Kahirul saa tmenjadi narasumber dalam acara Rosi bertajuk 'Cerita Mantan Teroris' yang ditayangkan KompasTV, Kamis (8/6/2017) malam.

Khairul memutuskan keluar dari jaringan kelompok teroris karena sadar tindakannya itu menyebabkan sesama umat Islam menderita.

Dia pun mengaku sempat diancam akan dibunuh oleh terpidana teroris yang lain karena menulis buku selama di dalam penjara.

Baca: Mantan Teroris Tobat Setelah Berinteraksi dengan Korban Bom Bali

"Oleh teman-teman seperjuangan dalam jihad saya diancam akan dibunuh. Saya pikir ini ada kebablasan memaknai jihad. Akhirnya saya putuskan untuk berhenti," ujar Khairul.

Selama di penjara, dia mengetahui anaknya mendapatkan stigma negatif karena dicap sebagai anak seorang teroris. 

Bahkan, anak Khairul harus keluar dari sekolah dan dikucilkan oleh teman-temannya.

Hal yang sama juga terjadi dengan anak-anak lain yang orangtuanya terlibat dalam kelompok teroris.

Selain itu, Khairul juga melihat potensi anaknya mengikuti jejak sebagai seorang teroris dan direkrut oleh kelompok radikal.

Kenyataan itu yang membulatkan tekad Khairul mendirikan Pesantren Al Hidayah di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com