Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Buka Bersama Pimpinan Lembaga, Panglima TNI dan Aburizal Tiba Barengan

Kompas.com - 02/06/2017, 18:03 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menghadiri acara buka bersama pimpinan lembaga negara di rumah dinas Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.

Tiba sekitar Pukul 17.00 WIB, Aburizal tampak berdampingan dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

Keduanya juga terlihat kompak mengenakan baju koko putih. Baik Aburizal maupun Gatot hanya tersenyum dan menyapa awak media yang menghampiri.

Di belakang keduanya, tampak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan.

Sebelumnya, nama Gatot ramai diperbincangkan setelah hadir sebagai pembicara dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Balikpapan beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Aburizal juga sempat memberi pengarahan kepada para kader Golkar.

(Baca: Aburizal Nilai Golkar Perlu Mulai Bahas Cawapres Jokowi)

Dalam pengarahan tersebut ia menyinggung soal dukungan partai berlambang pohon beringin itu kepada Joko Widodo untuk Pilpres 2019.

Aburizal menilai perlu bagi Partai Golkar untuk membahas soal usulan calon wakil Presiden pendamping Jokowi.

Dalam acara yang sama, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung Gatot layak dan sangat mumpuni maju menjadi calon wakil presiden yang mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019.

"Panglima TNI kan sudah melalui suatu proses yang boleh dikatakan seleksi kepemimpinannya sudah teruji lah," kata Akbar di kantor DPP Perindo, Jakarta, Selasa (30/5/2017).

(Baca: Akbar Tandjung Nilai Gatot Nurmantyo Punya Modal Jadi Cawapres)

Akbar mengatakan, ia memilih nama Gatot untuk mendampingi Jokowi bukan karena alasan sembarangan.

Menurut dia, Gatot punya posisi yang penting dan strategis saat ini sehingga layak menjadi calon orang nomor dua di Indonesia.

(Baca: Sudah Teruji, Alasan Akbar Tandjung Ajukan Gatot Jadi Cawapres Jokowi)

Namun, Gatot sebelumnya mengaku, tak ada niat dirinya maju sebagai calon presiden. Dia merasa tidak etis jika harus beradu dengan Presiden Jokowi yang kemungkinan juga kembali maju dalam Pilpres.

"Saya ini dilantik sebagai Panglima TNI, dan setiap Panglima disumpah untuk taat pada atasan," ujar Gatot Nurmantyo.

(Baca: Gatot Nurmantyo: Tidak Etis Saya Berambisi, Beradu dengan Presiden)

Kompas TV Panglima TNI Baca Puisi tentang Kritik Sosial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com