BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan paparan terkait arah kebijakan ekonomi pemerintah dan capaiannya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Balikpapan, Minggu (21/5/2017).
Di sela-sela paparannya, tak jarang Luhut melontarkan guyonan atau topik-topik ringan. Salah satunya adalah terkait karakter Presiden Joko Widodo.
Luhut menuturkan, Jokowi merupakan figur dengan jiwa kepemimpinan yang baik. Selain itu, Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Presiden Abdurrahman Wahid itu juga mengatakan bahwa Jokowi galak.
"Memang kelihatan Pak Jokowi mungkin orang lihat bukan tentara, lemah lembut, dan sebagainya. Tapi ini orang galak. Kalau mau, coba aja," ujar Luhut disambut tawa peserta Rapimnas.
Ia mencontohkan saat beberapa hari lalu Jokowo menyinggung soal akan menggebuk organisasi masyarakat anti-Pancasila dan komunis. Menurut Luhut, Jokowi tak hanya sekadar bicara.
"Kemarin sudah bilang gebuk, digebuk benar," katanya.
Baca: Jokowi, Perintah "Gebug", dan 19 Tahun Reformasi
Luhut juga menyampaikan bahwa Jokowi merupakan sosok yang mau mendengar masukan-masukan orang lain, realistis, terkadang pragmatis, dan tegas dalam memutuskan sesuatu. Ia juga menemukan Jokowi bukanlah orang yang suka cawe-cawe.
"Saya sampai hari ini tidak lihat bisnis-bisnisnya, belum ada cawe-cawe politik, uang-uang itu saya enggak lihat," kata Luhut.
"Karena kan saya menteri ESDM 2 bulan, saya tandatangan perpanjangan wilayah kerja. Tidak ada nama istrinya, keluarganya, muncul," sambung dia.
Hal itu lah yang membuat politisi senior Partai Golkar itu merasa nyaman bekerja dengan Jokowi. "Itu yang membuat saya senang dan nyaman," ucap Luhut.