Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Sudah Mulai Jaring Capres untuk 2019

Kompas.com - 18/05/2017, 16:12 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera sudah mulai melakukan penjaringan internal calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

Penjaringan dilakukan melalui pemilu internal yang diikuti oleh pengurus dan kader PKS di seluruh daerah.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengakui bahwa penjaringan telah berjalan.

"PKS sebagaimana tradisinya, melakukan tugas untuk memberdayakan kader dan simpatisannya. Salah satunya, melibatkan mereka dalam pemilihan calon anggota Dewan, calon gubernur, termasuk calon presiden. Itu sudah tradisi kami. Itu memang sudah berjalan," kata Hidayat, saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/5/2017).

Hidayat mengatakan, nama-nama yang paling banyak dipilih oleh kader PKS di seluruh Indonesia saat ini sudah diserahkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.

Selanjutnya, nama-nama tersebut akan diserahkan ke Majelis Syuro PKS.

"Majelis Syuro lah yang akan mengumumkan ke publik calon presiden dari PKS, atau calon wakil presiden dari PKS," ujar Hidayat.

Baca: Rhoma: Jika Idaman Menghendaki Saya Capres, Tentunya Tak Bisa Menolak

Hidayat mengatakan, nama-nama yang dipilih bukan saja berasal dari internal PKS, tetapi juga eksternal. 

Namun, ia enggan membocorkan siapa saja nama-nama yang saat ini paling banyak dipilih oleh para pengurus dan kader PKS.

"Kalau begitu saya namanya membocorkan. Saya tidak ingin bocorkan. Seluruh keputusan itu, sekarang belum finalisasi karena akan disampaikan ke Majelis Syuro. Majelis Syuro yang akan memutuskan," kata Hidayat.

Ia belum mengetahui hingga kapan penjaringan internal ini akan dilakukan.

PKS saat ini masih menunggu revisi Undang-Undang Pemilu yang tengah dibahas oleh DPR dan pemerintah.

Baca: SBY: Pilpres 2019, Demokrat Usung Pasangan Capres dan Cawapres

"Apakah (presidential threshold) 0 persen sehingga semua partai bisa mencalonkan, atau 20 persen sehingga harus koalisi. Itu akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil," kata Hidayat.

Kompas TV Partai Berkarya Usung Tommy Soeharto Maju di Pilpres 2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com